kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.405.000   -9.000   -0,64%
  • USD/IDR 15.370
  • IDX 7.722   40,80   0,53%
  • KOMPAS100 1.176   5,28   0,45%
  • LQ45 950   6,41   0,68%
  • ISSI 225   0,01   0,00%
  • IDX30 481   2,75   0,57%
  • IDXHIDIV20 584   2,72   0,47%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 138   -1,18   -0,84%
  • IDXQ30 161   0,48   0,30%

Rupiah Melemah, Polytron Naikkan Harga Jual 3% di Awal Semester II-2024


Jumat, 26 Juli 2024 / 10:26 WIB
Rupiah Melemah, Polytron Naikkan Harga Jual 3% di Awal Semester II-2024
ILUSTRASI. Polytron menyatakan sudah menaikan harga jual produk mereka pada awal semester kedua tahun ini.


Reporter: Leni Wandira | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hartono Istana Teknologi (Polytron) menyatakan sudah menaikkan harga jual produk mereka pada awal semester kedua tahun ini. Kenaikan produk demi mengimbangi melonjaknya biaya produksi sebagai dampak fluktuasi nilai tukar rupiah.

Tekno Wibowo, Direktur Komersial Polytron mengaku pihaknya telah menaikkan harga jual produknya rata-rata sebesar 3%. 

"Tekanan penjualan tentu dirasakan saat rupiah naik jadi Rp 16.000-an, kita sudah menaikkan harga jual untuk keseluruhan produk sebesar 3% di tengah pasar yang sebetulnya menurun," kata Tekno saat dikonfirmasi Kontan beberapa waktu lalu.

Selain menaikkan harga, Polytron juga mencatatkan penurunan penjualan perangkat elektronik konsumen seperti televisi, handphone, dan peralatan rumah tangga cerdas (smart home devices) selama semester I 2024.

Baca Juga: Rupiah Anjlok, Kinerja Industri Elektronik Keok

"Kami mencatat penurunan penjualan sekitar 10% selama semester pertama tahun ini," ungkapnya.

Tekno juga menyoroti pengaruh dari relaksasi kebijakan impor terhadap pasar domestik. Menurutnya, kebijakan ini secara umum menambah beban bagi perusahaan yang berkomitmen membangun industri dalam negeri seperti Polytron.

"Secara umum pengaruh relaksasi impor tentu menambah berat perusahaan yang berkomitmen membangun Industri dalam negeri seperti Polytron karena memudahkan barang jadi masuk ke Indonesia tanpa melakukan investasi apapun," imbuhnya.

Hal ini karena memudahkan masuknya barang jadi dari luar tanpa persyaratan investasi yang signifikan.

"Apa lagi banyak produk dari China yang tidak bisa masuk ke Amerika maupun Eropa karena kena impor duty yang tinggi Besar kemungkinannya akan dijual di Indonesia," sambungnya.

Baca Juga: Polytron Yakin Penuhi Target Penjualan Motor Listrik 22.000 Unit Tahun Ini

Dia juga menyoroti peningkatan volume produk elektronik China yang masuk ke pasar dalam negeri, terutama setelah adanya pengetatan impor di pasar internasional seperti Amerika dan Eropa.

"Besaran volume bisa di lihat dari hasil razia produk yang tidak ber SNI beberapa waktu yang lalu dan maraknya merek baru di e commerce," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×