kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Sempat terkendala cuaca, Samindo Resources (MYOH) akan genjot kinerja di Semester II


Rabu, 28 Agustus 2019 / 20:58 WIB
Sempat terkendala cuaca, Samindo Resources (MYOH) akan genjot kinerja di Semester II
ILUSTRASI. PT Samindo Resources


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Samindo Resources (MYOH) akan menggenjot kinerja operasionalnya di sepanjang semester II tahun ini. Sebab, pada periode semester pertama, kinerja operasional MYOH terkendala cuaca.

Direktur Operasi dan Pengembangan Samindo Resources Ahmad Saleh menjelaskan, memasuki Kuartal Kedua intensitas curah hujan diprediksi akan lebih rendah dibandingkan Kuartal Pertama. Namun kondisi aktual yang terjadi di lapangan curah hujan tetap meningkat di bulan April dan Juni.

"Nah ini yang kemarin cukup menjadi hambatan di kegiatan operasional kita. Kondisi cuaca cukup menjadi tantangan" kata Saleh dalam temu media di Jakarta, Rabu (28/8).

Baca Juga: Samindo Resources (MYOH) sudah serap belanja modal US$ 14,6 juta

Kendati begitu, Saleh mengungkapkan bahwa kinerja keuangan dan operasional MYOH tetap terjaga. Dari sisi keuangan, MYOH mencatatkan kenaikan pendapatan menjadi US$ 120,87 juta, atau naik sebesar 8,1% dibandingkan dengan pendapatan pada periode yang sama tahun lalu.

Namun dari sisi laba, MYOH memang mencatatkan penurunan sebesar 14,52% menjadi US$ 11,3 juta dibandingkan Semester I tahun lalu yang ada di angka US$ 13,22 juta.

Selain dipengaruhi oleh faktor cuaca, Investor Relation Manager MYOH Ahmad Zaki mengatakan, penurunan laba tersebut lantaran pihaknya telah melakukan penambahan alat, sehingga menambah biaya bahan bakar dan perawatan.

Baca Juga: Samindo Resources (MYOH) siap masuk bisnis energi terbarukan

"Penambahan alat-alat berat telah dilakukan oleh sejak awal akhir Kuartal pertama berupa 10 dump truck," kata Zaki.

Dengan penambahan dump truck tersebut, sambung Zaki, MYOH menjadi bisa menggenjot aktivitas operasional saat tidak terjadi hujan. Menurut Zaki, hal itu cukup berdampak positif terhadap kinerja operasional MYOH, yang tercermin dari terjaganya volume pengupasan batuan penutup dan naiknya volume batubara yang berhasil ditambang.

Zaki menjelaskan, volume batuan penutup yang berhasil dipindahkan MYOH sampai dengan Juli 2019 mencapai 30.7 juta bank cubic meter (bcm) atau naik 3.1% dibandingkan dengan Juli 2018. Sedangkan volume batubara yang berhasil ditambang MYOH mencapai 6.8 juta ton atau naik hingga 31.2%.

Baca Juga: MYOH realisasikan volume overburden removal 30 juta BCM sampai Juli 2019

"Rendahnya intensitas curah hujan selama bulan Juli adalah faktor utama yang mendorong kenaikan tersebut," ungkapnya.

Adapun, hingga akhir tahun nanti, MYOH membidik volume overburden removal sebesar 58,1 juta bcm, dan coal getting sebanyak 10,7 juta ton.

Dengan tambahan alat dan kondisi cuaca yang semakin membaik, Zaki optimistis target tersebut bisa tercapai hingga akhir tahun nanti. Apalagi, sambung Zaki, MYOH juga telah melakukan negosiasi kepada beberapa sub kontraktor untuk menambah jumlah alat-alat berat yang dioperasikan. "Kami optimistis target itu akan tercapai," ujarnya.

Baca Juga: Volume overburden removal Samindo Resources mencapai 20,4 juta BCM per Mei 2019

Sebagai informasi, sebenarnya kapasitas overburden removal MYOH mencapai 65 juta bcm. Namun, realisasi dari kapasitas tersebut bergantung dari target produksi batubara yang berkontrak dengan MYOH.

Saat ini, MYOH ini memiliki pelanggan dari anak usaha PT Indika Energy Tbk (INDY) yaitu PT Kideco Jaya Agung yang berkontribusi sekitar 98% dari seluruh pendapatan, sisanya dari Grup Bayan.

Baca Juga: Samindo Resources (MYOH) melirik proyek PLTS

Zaki bilang, kontrak Kideco masih berlangsung hingga tahun 2023. Sedangkan dengan Bayan akan berakhir pada akhir tahun ini. Untuk itu, Zaki menuturkan bahwa pihaknya tengah melakukan pendekatan, baik untuk memperpanjang kontrak dengan Bayan, maupun mencari kontrak baru.

Menurut Zaki, MYOH sejak Desember 2018 telah mengantongi Izin Usaha Pertambangan Jasa Penambangan (IUP-JP), sehingga MYOH bisa lebih leluasa dalam mencari mitra. Namun, Zaki menekankan bahwa MYOH sangat selektif untuk memilih mitra.

Ia bilang, MYOH mempertimbangkan sejumlah kriteria, khususnya mengenai keberlanjutan cadangan serta akses lokasi pertambangan. "Jadi kita nggak asal pilih kontrak, kita selektif untuk mempertimbangkan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×