Reporter: Arif Wicaksono | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Penghentian layanan short message service alias SMS premium, berdampak pada pendapatan pemilik konten, termasuk operator telekomunikasi.
Hal ini disampaikan Djarot Handoko, Division Head Public Relation, PT Indosat Tbk di Jakarta, Senin (19/3). Djarot bilang, sejak dihentikan penyelenggaraan layanan SMS premium, penetrasi bisnis konten Indosat turun drastis.
Sebelum kebijakan penghentian SMS premium, Indosat sempat menuai laba dari 40 juta pelanggan SMS premium. Namun sejak SMS premium dihentikan, pangsa pasar SMS premium Indosat bulan November 2011 turun menjadi 800.000 pelanggan saja.
“Kami berharap kondisi penetrasi layanan konten premium Indosat ini bisa naik menjadi 40 juta pelanggan,” terang Djarot.
Untuk mengejar target itu, ternyata tidak semudah membalik telapak tangan, namun begitu, di bulan Desember 2011 tercatat ada kenaikan pelanggan SMS premium menjadi 1,5 juta pelanggan. Hingga kini, jumlah pelanggan SMS premium Indosat naik menjadi 2 sampai 3 juta pelanggan.
Djarot memprediksi, walaupun sempat turun drastis, ia yakin bisnis SMS premium bakal kembali berkibar. Sebab, bisnis ini bakal tumbuh karena operator masih bisa mengandalkan layanan aplikasi atau konten kepada pelanggan. “Kami akan terus sosialisasi layanan konten premium seperti i-ring,” jelasnya.
Sementara itu, pendapatan Indosat lewat konten premium tahun 2011 tercatat nilai Rp 1,2 triliun, dari total pendapatan perusahaan sebesar Rp 20,5 triliun. Djarot menargetkan, pendapatan dari SMS premium ini bisa naik tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News