kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.891.000   25.000   1,34%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Sempat terpuruk, Indosat genjot lagi bisnis konten


Senin, 19 Maret 2012 / 20:22 WIB
Sempat terpuruk, Indosat genjot lagi bisnis konten
ILUSTRASI. Bauran Kebijakan Moneter dan Fiskal. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/04/12/2018


Reporter: Arif Wicaksono | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Penghentian layanan short message service alias SMS premium, berdampak pada pendapatan pemilik konten, termasuk operator telekomunikasi.

Hal ini disampaikan Djarot Handoko, Division Head Public Relation, PT Indosat Tbk di Jakarta, Senin (19/3). Djarot bilang, sejak dihentikan penyelenggaraan layanan SMS premium, penetrasi bisnis konten Indosat turun drastis.

Sebelum kebijakan penghentian SMS premium, Indosat sempat menuai laba dari 40 juta pelanggan SMS premium. Namun sejak SMS premium dihentikan, pangsa pasar SMS premium Indosat bulan November 2011 turun menjadi 800.000 pelanggan saja.

“Kami berharap kondisi penetrasi layanan konten premium Indosat ini bisa naik menjadi 40 juta pelanggan,” terang Djarot.

Untuk mengejar target itu, ternyata tidak semudah membalik telapak tangan, namun begitu, di bulan Desember 2011 tercatat ada kenaikan pelanggan SMS premium menjadi 1,5 juta pelanggan. Hingga kini, jumlah pelanggan SMS premium Indosat naik menjadi 2 sampai 3 juta pelanggan.

Djarot memprediksi, walaupun sempat turun drastis, ia yakin bisnis SMS premium bakal kembali berkibar. Sebab, bisnis ini bakal tumbuh karena operator masih bisa mengandalkan layanan aplikasi atau konten kepada pelanggan. “Kami akan terus sosialisasi layanan konten premium seperti i-ring,” jelasnya.

Sementara itu, pendapatan Indosat lewat konten premium tahun 2011 tercatat nilai Rp 1,2 triliun, dari total pendapatan perusahaan sebesar Rp 20,5 triliun. Djarot menargetkan, pendapatan dari SMS premium ini bisa naik tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×