kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.889.000   43.000   2,33%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Sengkarut pasokan batubara untuk PLTU, pasar ekspor lebih diutamakan?


Rabu, 03 Februari 2021 / 16:30 WIB
Sengkarut pasokan batubara untuk PLTU, pasar ekspor lebih diutamakan?
ILUSTRASI. Suasana aktivitas bongkar muat batu bara dari kapal tongkang ke mesin pembangkit di Kompleks PLTU Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. ANTARA FOTO/Widodo S Jusuf/foc.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo

Stok Batubara PLTU Swasta vs PLN

Di sisi lain, ketahanan stok batubara PLTU milik PLN lebih rendah dibandingkan dengan PLTU swasta alias Independent Power Producer (IPP).

Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa memberikan gambaran, cadangan batubara di sejumlah PLTU PLN dari yang seharusnya minimal 20 hari menjadi kurang dari 6 hari. Sedangkan pembangkit IPP punya cadangan batubara yang cukup 21 hari sampai 30 hari.

Menurut Fabby, ketahanan cadangan batubara di PLTU IPP tak lepas dari manajemen pasokan batubara yang tersambung dengan tambang milik sendiri. Alhasil, supply batubara pun bisa lebih terjaga. "Itu sangat mungkin terhadap karena pemili IPP juga pemilik tambang batubara, prioritas utama penyediaan bahan bakar diberikan kepada pembangkit miliki sendiri," ungkap Fabby.

Direktur Eksekutif APBI Hendra Sinadia menambahkan, cadangan IPP yang lebih tinggi dibandingkan PLN juga disebabkan oleh perbedaan delivery dan stock management, procurement strategy serta contract management dari PLTU.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana menyampaikan bahwa terdapat sekitar 12 Gigawatt PLTU dengan ketersediaan batubara di bawah 10 hari. Untuk menjaga pasokan listrik, Kementerian ESDM pun telah menggelar rapat dengan PLN, IPP dan perusahaan pemasok batubara. 

Rida mengatakan, ada sejumlah strategi yang disiapkan untuk menjaga ketersediaan listrik di tengah stok batubara yang menipis. Salah satunya dengan meminta IPP yang memiliki stockpile batubara lebih banyak dari PLN untuk bisa memaksimalkan produksinya. Adapun, ketersediaan batubara PLTU IPP berkisar 20-30 hari, sedangkan PLTU PLN hanya 15 hari.

Selanjutnya: Swasta bisa masuk bisnis transmisi listrik? Ini jawaban Kementerian ESDM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×