kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sepanjang 2022, Kimia Farma (KAEF) Turunkan Beban Usaha 5,41%


Selasa, 04 April 2023 / 08:15 WIB
Sepanjang 2022, Kimia Farma (KAEF) Turunkan Beban Usaha 5,41%


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun 2022, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) telah menurunkan beban usaha sebesar 5,41% atau Rp 189 miliar dibandingkan tahun 2021. Efisiensi beban usaha dilakukan melalui optimalisasi biaya distribusi untuk seluruh produk.

David Utama, Direktur Utama KAEF mengatakan, perseroan tetap melakukan upaya efisiensi dalam mendukung keberlangsungan bisnisnya dengan mengupayakan penurunan beban keuangan sebesar 14,21% dibandingkan tahun sebelumnya.

Penurunan ini ditopang dengan dukungan perbankan melalui penurunan suku bunga dan kredit investasi serta refinancing.

KAEF membukukan cashflow positif di tahun 2022. Pada akhir Desember 2022, tercatat nilai kas dan setara kas naik menjadi Rp 2,15 triliun dari tahun 2021 sebesar Rp 748 miliar.

Baca Juga: Kinerja Emiten Farmasi BUMN Belum Tercatat Positif Pada 2022, Ini Penyebabnya

"Hal ini didukung dengan diperolehnya dana dari aksi korporasi unlock value anak usaha yang dimiliki KAEF, yaitu PT Kimia Farma Apotek (KFA). Kepercayaan investor menjadi bukti adanya prospek positif bagi KAEF dan industri kesehatan di Indonesia, ” ujarnya dalam keterangan resminya (3/4).

Adapun aksi korporasi unlock value ini mendukung modal kerja dan pengembangan bisnis KFA dengan New Bussiness Model with Digitalization, mengkombinasikan offline dan online store dengan strategi omnichannel, integrasi Apotek-Klinik-Lab Diagnostika, serta New Digital Channel.

Lebih lanjut, pasca aksi korporasi unlock value KFA menghasilkan dana sebesar Rp 1,86 triliun disertai dengan pembebanan pajak sebesar Rp 76 miliar.

Selain itu, di tahun 2022 entitas anak KAEF yaitu KF Dawaa di Saudi Arabia membukukan kerugian sebesar Rp 24 miliar akibat tidak adanya kegiatan ibadah haji dan umrah selama pandemi.

Dengan adanya aksi korporasi dan kondisi entitas anak tersebut, memberikan pengaruh terhadap pencatatan kerugian sebesar Rp 109 miliar.

David mengatakan industri farmasi dan layanan kesehatan pada tahun 2023 masih mengalami pertumbuhan, mengingat kesehatan merupakan salah satu faktor utama yang menjadi perhatian seluruh pihak.

Di awal tahun 2023, KAEF telah melakukan beberapa strategi untuk meningkatkan kinerja antara lain aktivitas marketing yang masif dan penetrasi pasar.

Selain itu, Kimia Farma juga telah melakukan Non Deal Roadshow (NDR) dengan para investor untuk mendapatkan bisnis baru yang akan dikembangkan di tahun ini.

Selain itu, KAEF terus melakukan pembenahan di sektor layanan kesehatan dan ritel farmasi untuk meningkatkan kualitas dan jangkauan layanan kesehatan kepada masyarakat, salah satunya dengan adanya aliansi strategis dengan mitra strategis yang memiliki jaringan global, yaitu Parkway Pantai Group, yang memiliki kompetensi di Klinik dan Laboratorium Klinik.

Baca Juga: Punya Prospek Cerah pada 2023, Cermati Rekomendasi Emiten Farmasi

Untuk mempermudah memperoleh akses produk dan layanan kesehatan, KAEF juga telah memiliki suatu aplikasi yaitu Kimia Farma Mobile (KF Mobile) yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat yang di dalamnya terdapat layanan penjualan produk secara online dan layanan kesehatan.

”KAEF optimistis pada tahun 2023 kinerja dapat tetap tumbuh dan memberikan kontribusi laba positif serta Cash Flow Operation yang tetap terjaga positif hingga akhir tahun 2023. KAEF terus berkomitmen mendukung Pemerintah dalam peningkatan kesehatan masyarakat,” tutur David.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×