Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten jasa penyewaan alat-alat untuk monetisasi minyak dan gas suar bakar dengan teknologi kompresi, PT Sigma Energy Compressindo Tbk (SICO) mengembangkan dua teknologi untuk mendukung flare recovery atau pemulihan gas suar dan sistem kompresi yang mendukung upaya dekarbonisasi.
Teknologi ini adalah GasJack Compressor dan E-Flex yang mendukung upaya transformasi industri minyak dan gas (migas) nasional menuju sistem energi yang lebih efisien, rendah karbon, dan berkelanjutan.
Adapun SICO akan berpartisipasi dalam Innovative Energy Solutions (IES) 2025, yang merupakan bagian dari rangkaian acara IPA Convention & Exhibition (IPA Convex) 2025 pada Selasa (21/05) akan mempertemukan para pelaku industri energi, pembuat kebijakan, serta investor nasional dan global.
Baca Juga: SKK Migas Ungkap Alasan Raksasa Migas Global Kembali Investasi di Hulu Migas RI
Mengusung topik “Enhancing Efficiency and Productivity with Lower Carbon Compressor Technology”, Direktur Utama SICO, Benny Nurdin, menyampaikan bahwa partisipasi ini merupakan momentum penting bagi perusahaan untuk menegaskan kontribusinya dalam mendukung agenda transisi energi nasional.
“Kami percaya bahwa teknologi yang kami miliki berperan besar dalam membangun masa depan energi yang lebih bersih dan efisien. Partisipasi SICO di IES 2025 adalah bentuk komitmen kami untuk terus berinovasi dan berkontribusi nyata terhadap ketahanan energi nasional, sekaligus membuka peluang kolaborasi dengan berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri” ujar Benny dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan, Selasa (20/05).
Dalam targetnya, pihak SICO menyebut GasJack Compressor dan E-flex merupakan bagian dari inisiatif SICO menuju target net-zero emission di sektor migas.
Sebelumnya dalam catatan Kontan, SICO mengklaim menjadi pemimpin pasar dari lini layanan sewa mini gas kompresor yang menjadi pendapatan utama mereka beberapa tahun belakangan ini, dengan pangsa pasar SICO mencapai 99,14%.
Dari kinerja keuangan, sepanjang 2024, SICO mencatat laba bersih sebesar Rp11,06 miliar atau naik 5,19% dari posisi laba bersih 2023 sebesar Rp10,51 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan yang berakhir 31 Desember 2024, SICO mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp111,07 miliar. Torehan pendapatan itu naik 10,99% dibandingkan dengan pencatatan sepanjang 2023 sebesar Rp100,07 miliar.
Adapun, pendapatan sepanjang 2024 itu berasal dari penjualan bahan bakar sebesar Rp 52,41 miliar dan sewa kompressor gasjak sebesar Rp 48,31 miliar. Pendapatan lain-lainnya menyumbang sekitar Rp 10,34 miliar.
Selanjutnya: United Tractors (UNTR) Injeksi Modal ke Acset Indonusa (ACST) Senilai Rp 500 Miliar
Menarik Dibaca: Harga Emas Berbalik Turun, Kalah Saing di tengah Penguatan Pasar Saham
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News