Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari
Mayoritas proyek masih dalam masa konstruksi yakni sebanyak 98 unit pembangkit dengan kapasitas 19.250 MW (54,2%). Selanjutnya, ada 45 unit pembangkit berkapasitas 6.528 MW (18,4%) masih dalam fase kontrak belum konstruksi.
Sedangkan 24 unit pembangkit berkapasitas 839 MW (2,4%) masih dalam tahap pengadaan, dan 30 unit pembangkit dengan kapasitas 724 MW (2%) masih dalam perencanaan.
Dengan penurunan demand akibat pandemi Covid-19, akan ada pergeseran jadwal COD di Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) untuk tidak membebani operasional PT PLN (Persero).
Baca Juga: Subsidi listrik tahun ini diproyeksikan bakal membengkak menjadi Rp 62,93 triliun
"Karena ada penurunan demand, maka kemudian di RUPTL akan digeser jadwal COD-nya untuk tidak membebani lebih jauh ke operasional PLN," kata Rida dalam konferensi pers virtual yang digelar Kamis (30/7).
Rida memang belum membeberkan detail penyesuaian jadwal megaproyek 35.000 MW tersebut. Yang jelas, pihak Kementerian ESDM masih terlebih dulu menunggu usulan RUPTL dari PLN. "Intinya kita masih menunggu RUPTL baru dari PLN. Tapi ada yang memang diundur, pembangkit terutama," pungkas Rida.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News