Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY) membidik segmen pasar industri dalam hal ini perusahaan manufaktur yang sedang marak memasang PLTS untuk menghemat pengeluaran energi listrik dan menekan emisi karbon.
Direktur Utama JSKY, Christopher Liawan mengungkapkan, saat ini JSKY telah mendapat banyak permintaan pemasangan PLTS atap untuk pabrik-pabrik besar. Namun sayang, Christopher tidak memerinci pabrikan besar apa saja yang sudah menyampaikan permintaannya.
"Untuk pabrik-pabrik besar yang ingin menggunakan PLTS dengan kapasitas minimal 1 MW, JSKY menawarkan sistem Sewa-Beli atau IPP (Independent Power Producer) dan/atau PPA (Power Purchase Agreement) dan JSKY sudah menggandeng PT Indonesa Infrastructure Finance (IIF) sebagai pihak pendanaan yang dapat mendukung implementasi IPP/PPA," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (4/3).
Baca Juga: Permintaan Solar Panel Sky Energy Indonesia (JSKY) dari Pengembang Perumahan Naik
Christopher menjelaskan, dengan sistem IPP atau PPA itu sendiri berarti customer dalam hal ini pabrikan dapat melakukan sewa peralatan/sistem PLTS sampai jangka waktu tertentu (biasanya 20 hingga 25 tahun) dan peralatan/sistem PLTS akan menjadi hak milik setelah jangka waktu sewa berakhir.
Maka dari itu, dalam skema kerja sama sewa-beli PLTS ini, Christopher mengatkan, tidak ada sistem bagi hasil keuntungan.
Adapun, selama masa sewa tersebut, pelanggan melakukan pembayaran dengan tarif yang sudah ditentukan dengan perhitungan diskon berdasarkan pemakaian. Sehingga ada cost efficiency dari penggunaan daya listrik yang bisa dirasakan langsung pada saat kerjasama sewa-beli PLTS ini.
Christopher menjelaskan, keuntungan yang didapat oleh customer ialah biaya listrik yang lebih murah. Misalnya saja, tarif listrik customer saat ini Rp1.300/kWh, dengan skema kerjasama sewa-beli PLTS, maka customer mendapatkan diskon atau keuntungan 10% (Rp130/kWh) menjadi Rp1.170/kWh.