kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.969.000   -22.000   -1,10%
  • USD/IDR 16.875   -5,00   -0,03%
  • IDX 6.613   -20,90   -0,32%
  • KOMPAS100 952   -3,65   -0,38%
  • LQ45 742   -2,91   -0,39%
  • ISSI 210   0,12   0,06%
  • IDX30 386   -1,41   -0,36%
  • IDXHIDIV20 465   -1,90   -0,41%
  • IDX80 108   -0,27   -0,25%
  • IDXV30 113   -0,30   -0,26%
  • IDXQ30 127   -0,67   -0,52%

SNI mainan anak berlaku, harga jual naik 15%


Selasa, 05 Mei 2015 / 19:22 WIB
SNI mainan anak berlaku, harga jual naik 15%
ILUSTRASI. Pesepak bola Timnas Jerman Charles Herrmann (kedua kiri) melakukan selebrasi dengan rekannya usai mengalahkan Timnas Amerika Serikat pada pertandingan babak 16 besar Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (21/11/2023). Timnas Jerman menang 3-2 atas Amerika Serikat dan lolos ke perempat final Piala Dunia U-17 melawan Spanyol. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/nym.


Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Pada bulan Mei 2015 ini, pemerintah mulai memberlakukan Standar Nasional Indonesia (SNI) wajib untuk mainan anak. Kondisinya untuk produk lokal, sudah lebih dari 50% yang memiliki SNI, namun untuk mainan impor masih saja banyak yang belum berlabel SNI.

Ketua Asosiasi Penggiat Mainan Edukatif dan Tradisional Indonesia (APMETI) Danang Sasongko mengamati, saat ini masih banyak mainan anak yang tidak berlabel SNI di pasar-pasar tradisional maupun toko mainan anak lainnya. "Saya lihat mainan-mainan impor tidak berlabel SNI masih dijual," kata Danang pada KONTAN, Selasa (5/5).

Untuk mainan lokal memang belum semuanya berlabel SNI. Tetapi banyak pihak sudah berusaha mendampingi produsen mainan di lokal hingga memaksa mereka untuk menghadirkan mainan yang ber-SNI.

"Mungkin saat ini mainan lokal yang sudah berlabel SNI sudah sekitar 50%-60%. Ini sudah mengalami perkembangan yang cukup baik, setelah 1-2 tahun aturan ini dibuat," kata Danang.

Menurut Danang, biaya yang dibutuhkan untuk mengurus SNI mainan anak tidaklah murah. Oleh karena itu mau tak mau pengrajin maupun produsen harus menaikan harga jual. Danang bilang kenaikan harga yang diberlakukan sekitar 10%-15%. "Sebelum SNI, mainan anak misalnya sekitar Rp 50.000. Sekarang sudah sekitar Rp 60.000 hingga Rp 65.000," kata Danang.

Sebagai informasi, ongkos untuk pengurusan SNI berkisar antara Rp 6 juta hingga Rp 8 juta. Dan biaya ini secara rutin harus dikeluarkan produsen tiap 6 bulan sekali.

Baidi, salah satu anggota APMETI sekaligus produsen mainan dengan merek dagang NEKA TOYS, mengaku sudah memperoleh SNI semenjak Maret. Biaya untuk pengurusannya sesuai dengan yang disebutkan Danang yakni Rp 6-8 juta.

"SNI membuat harga produk kami naik 15%-20%. Itu baru dari SNI. Belum lagi adanya kenaikan tarif listrik dan BBM, bisa naik hingga 40%-50% nantinya," kata Baidi.

Sebelum SNI berlaku, Baidi mengaku harga mainannya yang berupa puzzle sebesar Rp 30.00-40.000. Apabila harganya naik 15% maka produknya dijual dengan harga Rp 34.000 hingga Rp 46.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×