Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) menjalankan sejumlah strategi menghadapi dinamika ekonomi dan pelemahan daya beli. Pengembang properti yang dikenal dengan nama Metland ini masih optimistis bisa mencapai target penjualan & pemasaran (marketing sales) senilai Rp 2 triliun pada 2025.
Presiden Direktur Metland Anhar Sudradjat mengungkapkan target tersebut akan bersumber dari pra-penjualan (pre sales) dan pendapatan berulang (recurring revenue). Hingga bulan April, MTLA sudah mengantongi marketing sales sebesar Rp 661 miliar atau 33,05% dari target tahun ini.
Baca Juga: Metropolitan Land (MTLA) Bagi Dividen Rp 86,12 Miliar atau Rp 11,25 per Saham
Marketing sales MTLA per April 2025 didapat dari penjualan residensial sebesar Rp 485 miliar dan Rp 176 miliar dari recurring revenue. Tak jauh berbeda dari tahun lalu, Anhar menaksir kontribusi dari penjualan residensial masih dominan atau di atas 70% terhadap total pendapatan MTLA.
Sebagai perbandingan, penjualan residensial menyumbang 74% dari total pendapatan MTLA pada tahun 2024. Sedangkan segmen recurring income seperti pusat perbelanjaan, hotel dan tempat rekreasi berkontribusi 26% terhadap pendapatan MTLA.
Pada tahun lalu, proyek Metland Cikarang dan Metland Cibitung menjadi penopang utama pendapatan MTLA. Di samping kedua proyek tersebut, MTLA memprediksi proyek Metland Cyber Puri juga akan memberikan kontribusi yang cukup signifikan pada tahun ini.
"Ada tiga proyek yang akan berkontribusi cukup besar, yakni Cibitung, Cikarang dan dari Metland Cyber. Ini nanti motor dari penjualan kami," ujar Anhar dalam konferensi pers yang digelar pada Rabu (28/5).
Baca Juga: Metropolitan Land (MTLA) Luncurkan Conifera, Blok Komersial Baru di Metland Menteng
Meski begitu, Anhar menegaskan MTLA akan terus mengembangkan berbagai portofolio proyek. Dia mencontohkan proyek Metland Kertajati - Majalengka, yang memiliki prospek menarik dari potensi pertumbuhan investasi dan industri di wilayah timur Jawa Barat.
"Kertajati ini menarik, ternyata tidak harus bergantung pada aktivitas bandara. Jadi sebagai pionir di sana, kami ingin terus mengembangkan bagaimana bisa mendukung kebutuhan industri yang akan masuk ke Kertajati," kata Anhar.
Strategi lain dari MTLA adalah meningkatkan nilai kawasan proyek eksisting. Direktur Metland Olivia Surodjo mencontohkan di Metland Menteng - Cakung, MTLA baru saja merilis blok komersial ruko Conifera. MTLA menawarkan jumlah terbatas hanya 12 unit, dengan harga mulai dari Rp 3,6 miliar.
Ruko dengan harga premium tersebut menyasar pembeli yang siap untuk memulai usaha "Baru diluncurkan minggu lalu, sekarang penyerapan sekitar 50%. Kami selektif, bukan hanya yang mampu beli, tapi yang bisa langsung dioperasionalkan, sehingga membawa nilai tambah kepada kawasan," terang Olivia.
Baca Juga: Metropolitan Land (MTLA) Realisasikan Marketing Sales Rp 500 Miliar di Kuartal I-2025