Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melakukan berbagai upaya agar target herd immunity atau kekebalan kelompok, bisa secepatnya terpenuhi.
Setelah dilakukan kebijakan vaksin gotong rotong melalui perusahaan, kini pemerintah melakukan upaya lain yakni vaksinasi perorangan secara mandiri yang bisa dilakukan di jaringan klinik Kimia Farma di sejumlah daerah.
Wakil Menteri BUMN I Pahala N Mansyuri menyampaikan, saat ini pemerintah menerapkan PPKM Darurat di Jawa Bali, maka program vaksinasi adalah salah satu langkah untuk menghadapi meningkatnya kenaikan virus Corona.
Untuk itu Program Vaksinasi Gotong Royong diperluas dengan memberi kesempatan kepada perusahaan-perusahaan ataupun individu bisa mengakses vaksin melalui klinik-klinik Kimia Farma khususnya untuk daerah PPKM Darurat.
Baca Juga: Epidemiolog sebut vaksin berbayar dorong ketidakadilan akses
Perluasan program vaksinasi gotong royong ini untuk percepatan herd humanity. Seperti diketahui program Vaksinasi Gotong Royong berbeda dengan Program Vaksinasi gratis untuk rakyat.
Sementara untuk mendukung program ini Vaksin yang digunakan bukan vaksin yang dipakai untuk program pemerintah, tetapi Sinopharm. BUMN selalu akan melaksanakan mendukung program vaksinasi untuk percepatan herd humanity. Adapun harga vaksin juga sudah sesuai dengan peraturan dan ketetapan yang berlaku.
Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk (KAEF) Verdi Budidarmo menyebutkan, langkah yang ditempuh itu merupakan inisiatif Kimia Farma untuk membantu percepatan program vaksinasi Indonesia.
"Kimia Farma sebagai bagian dari Holding BUMN Farmasi berkomitmen untuk berkolaborasi dan bersinergi dengan seluruh pihak untuk mempercepat vaksinasi nasional baik melalui Vaksinasi Gotong Royong Perusahaan maupun Individu,” kata Verdi dalam keterangannya, Minggu (11/7).
Langkah pemerintah mempercepat vaksinasi diapresiasi. Dr. Kamelia Faisal, MARS, Pengurus PB IDI dan Praktisi Medis Profesional, menyampaikan, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2021 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang baru saja diundangkan ini merupakan upaya pemerintah dalam mempercepat herd immunity dan penanganan Covid-19.
Kimia Farma sebagai salah satu garda depan penanganan Covid-19 di Indonesia berperan untuk mendistribusikan Vaksin Gotong Royong dengan support dari Biofarma, berperan dalam mendistribusikan dan tentunya Kementerian BUMN dalam memfasilitasi Masyarakat yang ingin berperan aktif dalam percepatan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 secara Mandiri dan Gotong Royong, agar segera tercipta “herd immunity” / kekebalan kelompok di Indonesia.
Baca Juga: Ada vaksin berbayar, ini kekhawatiran pengamat
Sementara itu, Ketua Umum IDI Dr. Daeng Mohammad Faqih menambahkan, vaksinasi Gotong Rotong Perorangan merupakan sebuah ikhtiar dari pemerintah untuk memperluas dan mempercepat proses vaksinasi dalam upaya mencapai herd immunity.
"Melalui Vaksinasi Gotong Royong di mana yang akan mengakses adalah kalangan yang mampu membayar , sementara untuk program vaksinasi gratis dari pemerintah juga terus dilakukan secara paralel. Sehingga melalui kedua program ini saya yakin proses vaksinasi dapat dilakukan secara lebih luas dan lebih cepat," ujar Daeng.
Kemudian, program vaksinasi berbayar juga Memberi kesempatan kepada saudara-saudara kita yang mampu untuk membantu pemerintah yang sudah bekerja keras, berusaha menanggulangi masalah Covid.
Pemerintah akan merasa terbantu dan menjadi lebih ringan, sementara warga yang mampu juga dapat secara gotong royong mengakses dan mendapatkan lebih cepat layanan vaksinasi Covid agar proses vaksinasi proses vaksinasi berjalan secara lebih luas dan lebih cepat, dan herd immunity dapat dicapai lebih cepat.
"Untuk program prioritas, termasuk kepada para nakes, terutama yang berada di garda depan, semua akan berjalan sesuai jadwal yang sudah ditetapkan. Tidak perlu ada kekhawatiran. Begitu juga dengan program vaksinasi gratis dari pemerintah," tegasnya.
Baca Juga: Vaksin gotong royong individu tak akan mengurangi target program vaksinasi pemerintah
Tokoh masyarakat Siswono Yudo Husodo mengapresiasi langkah vaksinasi gotong royong perorangan karena bisa memberikan pilihan kepada masyarakat.
“Karena saat ini banyak masyarakat yang ingin segera divaksin tapi belum dapat jatah vaksin program pemerintah atau takut mendatangi kerumunan saat vaksinasi. Jadi pilihannya tidak apa-apa bayar asalkan bisa segera vaksin dan nyaman,” ujarnya.
Program mandiri Vaksin Gotong Royong ini dapat diakses oleh orang-orang yang tidak masuk program prioritas dan mereka yang memiliki kemampuan untuk membayar secara mandiri, sehingga pada gilirannya proses herd immunity dapat lebih cepat tercapai.
Perluasan program Vaksinasi Gotong Royong kepada perseorangan ini tujuannya adalah untuk percepatan vaksinasi. Karena semakin cepat dan banyak masyarakat di vaksin akan semakin cepat pula terbentuknya herd immunity sesuai target pemerintah.
Vaksin yang digunakan dalam program Vaksinasi Gotong Royong ini adalah Sinopharm. Berbeda dengan vaksin yang digunakan untuk program vaksin gratis pemerintah seperti Sinovac, Astra Zeneca ataupun Pfizer.
Dalam pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong Individu yang secara resmi digelar pada Senin 12 Juli, Kimia Farma menyediakan 8 klinik di 6 kota di Jawa dan Bali.
Baca Juga: Kimia Farma (KAEF) sebut tak ada komersialisasi vaksin gotong royong individu
Kedelapan klinik tersebut adalah:
1. Jakarta, Klinik KF Senen, kapasitas 200 orang per hari.
2. Jakarta, Klinik KF Pulogadung, kapasitas 200 orang per hari.
3. Jakarta, Klinik KF Blok M, kapasitas 100-200 orang per hari.
4. Bandung, Klinik KF Supratman (Drive Thru), kapasitas 200 orang per hari.
5. Semarang, Klinik KF Citarum, kapasitas 100 orang per hari.
6. Solo, Klinik KF Sukoharjo, kapasitas 500 orang per hari.
7. Surabaya, Klinik KF Sedati, kapasitas 200 orang per hari.
8. Bali, Klinik KF Batubulan, kapasitas 100 orang per hari Total kapasitas pelayanan VGR individu dari 8 klinik ini sebanyak 1.700 peserta per hari.
Baca Juga: Hotman Paris soroti kebijakan vaksinasi mandiri yang berlaku Senin (12/7) besok
Pendaftaran kepesertaan VGR Individu di Kimia Farma dilakukan melalui 3 (tiga) jalur/cara. Pertama, melalui contact/call centre Kimia Farma di nomor 1-500-255. Kedua, melalui website www.kimiafarmaapotek.co.id, kemudian akan diarahkan melalui koneksi nomor Whatsapp.
Ketiga, melalui aplikasi Kimia Farma Mobile di ponsel, yang dapat diunduh melalui Play Store dan App Store. Kimia Farma Mobile sendiri kini masih dalam proses penyempurnaan dan penggunaannya segera disampaikan dalam waktu dekat.
Pendaftaran kepesertaan akan berisi penentuan tanggal, waktu dan lokasi vaksinasi. Dengan demikian calon peserta dapat menentukan waktu dan tempat yang sesuai dengan kebutuhannya. Dalam pelaksanaannya nanti, pihak KF akan menjalankan proses vaksinasi sesuai petunjuk Kementerian Kesehatan dengan disiplin Prokes yang ketat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News