kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Suplai jagung tersendat membuat harga daging dan telur melambung


Selasa, 25 September 2018 / 22:35 WIB
Suplai jagung tersendat membuat harga daging dan telur melambung
ILUSTRASI. Jagung pakan ternak


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tingginya harga jagung pakan membuat peternak ayam dan industri pakan makin tercekik. Pasalnya harga jagung sudah mencapai Rp 5.200 per kilogram. Padahal biasanya rata-rata hanya di kisaran Rp 4.000. 

Naiknya harga jagung menjadi salah satu indikator kurangnya suplai jagung secara nasional. Di sisi lain batasan impor jagung masih terus dikumandangkan karena pasokan dalam negeri dianggap sudah memenuhi.

“Jumlah produksi jagung nasional tidak bisa memenuhi jumlah konsumsi jagung nasional. Di saat yang bersamaan, pemerintah justru membatasi impor jagung tanpa memperhatikan pasokan memadai," kata Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), Imelda Freddy dalam siaran persnya, Selasa (25/9).   

Hal itu pun berdampak langsung kepada para produsen pakan ternak. Terjadi peralihan komponen utama bahan baku pembuat pakan ternak dari jagung ke gandum. Padahal, harga gandum lebih mahal daripada jagung. 

"Lebih dari 45% pakan ayam berasal dari jagung sehingga kelangkaan jagung pasti akan memengaruhi produksi pakan nasional. Belum lagi jumlah produksi jagung harus berebut dengan permintaan konsumen yang ditujukan untuk non pakan ternak," ujarnya. 

Oleh karena itu, dibutuhkan peningkatan pasokan jagung guna menjaga stabilitas kebutuhan untuk bahan pokok pakan ternak. Menurutnya, jumlah produksi jagung sendiri saat ini masih tidak stabil. Penyebabnya ada pergantian jenis komoditas pertanian yang dilakukan oleh pada petani.

Jika hal tersebut tidak segera diatasi, dan terjadi alih bahan baku pakan ke gandum, maka akan menimbulkan dampak negatif terhadap petani jagung. Hasil produksi mereka tidak terserap oleh pasar.




TERBARU

[X]
×