Reporter: Gentur Putro Jati | Editor: Edy Can
JAKARTA. Tarif angkutan penyeberangan lintas antar provinsi bakal tidak naik. Kementerian Perhubungan telah meminta kelompok pengusaha yang tergabung dalam Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) untuk mengkaji lagi rencana kenaikan tarif. Penundaan ini menyusul tarif kereta ekonomi yang juga tidak naik.
Sebelumnya, pemerintah sempat menjanjikan kenaikan tarif setelah Lebaran. Namun,"Kami minta teman-teman Gapasdap untuk berkumpul sekali lagi," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Suroyo Alimoeso, Senin (27/9).
Akhir pekan lalu Sekjen Gapasdap memang sudah bertemu dengan Direktur Angkutan Sungai dan Penyeberangan Wiranto, tapi Suroyo mengaku belum dapat laporannya. Ketika dikonfirmasi, Wiratno masih menutupi hasil pertemuan dengan Sekjen Gapasdap Luthfi Syarief pekan lalu. "Mereka hanya mengunjungi untuk silaturahmi saja," begitu dalih Wiratno.
Wiratno menjelaskan, pembahasan kenaikan tarif sudah selesai karena tinggal menunggu persetujuan Menteri Perhubungan Freddy Numberi. "Sebaiknya dikonfirmasi ke beliau," jelasnya.
Tetapi, akhir pekan lalu Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhub Bambang S. Ervan sempat memberi sinyal bahwa tarif angkutan sungai dan penyeberangan akan ditunda kenaikannya sampai tahun depan. Pasalnya, Menteri Perhubungan Freddy Numbery menilai kenaikan tersebut masih memberatkan masyarakat.
Padahal, sebelumnya, Sekjen Gapasdap Luthfi Syarief mengklaim pemerintah telah berjanji untuk menaikkan tarif sebesar 20% di sembilan lintasan komersial untuk tahap awal setelah lebaran. Sembilan lintasan komersial itu adalah Palembang-Bangka, Merak-Bakaheuni, Ketapang-Gilimanuk, Padang Bai-Lembar, Bajoe-Kolaka, Siwa-Lasusua, Bitung-Ternate, Sape-Labuhan Bajo, dan Balikpapan-Mamuju. "Setelah enam bulan ada evaluasi kembali lintas mana yang akan dinaikkan lagi tarifnya," ujarnya waktu itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News