Reporter: Leni Wandira | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ciputra Development Tbk (CTRA) berkomitmen menjaga tingkat okupansi mal di atas 90% hingga akhir tahun 2024 meskipun ada kenaikan tarif sewa mal.
Laporan terbaru dari Knight Frank Indonesia yang menunjukkan rata-rata harga sewa ritel di Jakarta mengalami kenaikan 3% dibandingkan semester sebelumnya, mencapai Rp 782.010 per meter persegi per bulan.
Direktur Ciputra Development, Harun Hajadi, mengatakan, meskipun ada penyesuaian tarif sewa, tingkat okupansi mal milik CTRA secara keseluruhan tetap stabil, dengan angka okupansi di atas 90%.
Baca Juga: Soal Insentif PPN DTP 100%, CTRA: Bisa Mengantisipasi Penurunan Permintaan Properti
Menurutnya, angka kenaikan sewa yang terapkan sejalan dengan kondisi pasar saat ini, namun pihaknya tetap memastikan bahwa tingkat hunian tidak terpengaruh signifikan.
"Dari kami kurang lebih masih sama, karena kan ada yng keluar dan ada yang masuk baru. Angka Knight Frank itu juga kan average, jadi secara aggregate, kurang lebih benar ada kenaikan 3%, yang mana menurut saya masih cukup kecil," ungkap Harun kepada Media KONTAN, Jumat (13/9).
Kendati secara keseluruhan tingkat keterisian mal di atas 90% di antaranya Ciputra Seraya Mall, CitraGran Mall Ciputra Mall & Hotel Jakarta dan Ciputra Mall & Hotel Semarang.
Harun menyebutkan bahwa untuk Ciputra World Surabaya Mall tingkat okupansinya saat ini berada di angka sekitar 89%, dengan penambahan 38 tenant baru yang direncanakan mulai November mendatang.
Baca Juga: Insentif PPN DPT Berkurang, Ciputra Development (CTRA) Optimis Kejar Target Kinerja
"Kami sedang dalam proses mengisi kekosongan yang ada. Dengan masuknya tenant-tenant baru, kami yakin angka okupansi akan segera meningkat lagi," tambahnya.
Menanggapi penurunan daya beli masyarakat dan penurunan angka kelas menengah di semester pertama 2024, Hajadi menyatakan bahwa CTRA tetap optimis dengan prospek bisnis mal.
"Kami terus melakukan penyesuaian dan strategi untuk menarik tenant yang dapat mendatangkan pengunjung. Kami juga melakukan berbagai inisiatif untuk memastikan mall kami tetap menjadi pilihan utama," pungkasnya.
Baca Juga: CTRA dan EAST Optimis Musim Libur Sekolah Beri Dampak Positif Pada Bisnis Perhotelan
Sebagai bagian dari strategi perusahaan, CTRA fokus pada peningkatan layanan dan pengalaman pelanggan serta penambahan tenant yang dapat memberikan daya tarik lebih.
Sebelumnya, Konsultan properti Knight Frank Indonesia melaporkan bahwa rata-rata harga sewa ruang ritel di Jakarta mengalami peningkatan sebesar 3% dibandingkan semester sebelumnya, mencapai Rp782.010 per meter persegi per bulan.
Selain itu, biaya service charge rata-rata juga mengalami kenaikan menjadi Rp 162.320 per bulan.
Namun demikian, Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia, Syarifah Syaukat, mengungkapkan bahwa tingkat okupansi ruang ritel secara keseluruhan justru mengalami penurunan sebesar 0,45% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan tingkat hunian saat ini berada di angka 77,79%.
Baca Juga: Ini Proyeksi Bisnis Properti Ciputra (CTRA) di Semester II 2024
Syarifah menjelaskan, ada perbedaan mencolok dalam tingkat hunian antara ritel sewa dan ritel strata. Ritel sewa memiliki tingkat okupansi yang lebih tinggi, mencapai 85,37%, sedangkan ritel strata hanya mencatatkan okupansi sebesar 60,86%.
Total pasokan ruang mal di Jakarta saat ini tetap berada pada 4.534.703 meter persegi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News