kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.591.000   6.000   0,38%
  • USD/IDR 16.340   25,00   0,15%
  • IDX 7.182   11,08   0,15%
  • KOMPAS100 1.058   -1,55   -0,15%
  • LQ45 834   0,83   0,10%
  • ISSI 213   -0,32   -0,15%
  • IDX30 430   0,42   0,10%
  • IDXHIDIV20 513   2,60   0,51%
  • IDX80 121   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 123   -0,29   -0,24%
  • IDXQ30 141   0,25   0,18%

Peluang Relokasi Pabrik Pendingin Refrigerasi dari China ke Indonesia Cukup Kecil


Selasa, 21 Januari 2025 / 14:01 WIB
Peluang Relokasi Pabrik Pendingin Refrigerasi dari China ke Indonesia Cukup Kecil
ILUSTRASI. Peluang adanya aksi relokasi pabrik-pabrik dari China di sektor pendingin refrigerasi ke Indonesia cukup kecil.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkumpulan Perusahaan Pendingin Refrigerasi Indonesia (Perprindo) menilai, peluang adanya aksi relokasi pabrik-pabrik dari China di sektor pendingin refrigerasi ke Indonesia cukup kecil.

Dalam berita sebelumnya, Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisal Reza menilai, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi tujuan relokasi di saat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berencana menetapkan hambatan tarif (barrier tariffs) impor baru untuk seluruh produk yang berasal dari China.

Hal ini ditangkap oleh para pelaku usaha di China sebagai sebuah hambatan untuk melakukan ekspor langsung dari China ke AS.

Baca Juga: Ada Potensi Gelombang Relokasi Pabrik China ke Indonesia, Begini Respons APSyFI

Sekretaris Jenderal Perprindo Andy Arif Widjaja mengatakan, masih banyak hal yang harus ditingkatkan agar potensi relokasi pabrik elektronik, khususnya pendingin refrigerasi dari China ke Indonesia, bisa meningkat pada masa mendatang.

“Untuk saat ini belum terjadi tren relokasi pabrik pendingin refrigerasi dari China ke Indonesia,” kata dia, Senin (20/1).

Perprindo beralasan, Indonesia masih kekurangan industri pendukung komponen pendingin refrigerasi di dalam negeri. Kondisi ini tentu memengaruhi minat investor baru yang mau ekspansi di Indonesia. 

Sebagai contoh, saat ini Indonesia belum memiliki pabrik yang memproduksi kompresor Air Conditioner (AC) di dalam negeri. Komponen seperti ini masih harus diimpor dari luar negeri, sehingga dapat memengaruhi biaya produksi ketika kurs rupiah mengalami pelemahan.

“Alhasil, relokasi pabrik pendingin refrigerasi juga kurang feasible karena belum tersedianya komponen utama di dalam negeri,” ujar Andy.

Baca Juga: Wacana Relokasi Pabrik China ke Indonesia, Ini Kata Himpunan Kawasan Industri (HKI)

Selanjutnya: Hore! Kapitalisasi Pasar GOTO Kembali Tembus Rp 100 Triliun

Menarik Dibaca: Serial Netflix The Trauma Code: Heroes on Call Tayang 24 Januari 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×