Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Total E&P Indonesie menganggarkan duit untuk belanja modal (capital expenditure/capex) dan biaya operasional (operational expenditure/opex) sebesar US$ 2,3 miliar pada tahun ini.
Anggaran sebesar itu paling besar dialokasikan untuk belanja modal. Sekitar 78,3% atau US$ 1,8 miliar diperuntukkan untuk belanja modal. Sedangkan sisanya sebesar 21,7% atau US$ 500 juta untuk menutupi kebutuhan biaya operasional.
"Capex dan Opex kita untuk proyek dan menjaga kinerja produksi biar tidak turun," ujar Executive Vice President Total E&P Indonesie Hardy Pramono di pameran Indonesia Petroleum Association (IPA), Kamis (19/5).
Tahun ini, Total E&P Indonesie menargetkan produksi minyak sebesar 86.200 barel oil per day (bopd). Hingga 18 Mei 2011, produksi minyak Total E&P Indonesie belum mencapai target yaitu hanya sebesar 83.100 bopd.
Berbeda dengan produksi minyak Total, Produksi gas Total justru melebihi target. Target produksi gas Total E&P Indonesie sebesar 2,383 billion cubic feet (bcf). Hingga Mei, Total mampu memproduksi gas sebesar 2,392 bcf.
Hardy menuturkan, ada banyak faktor yang mengakibatkan Total masih belum mencapai target. Salah satunya adalah penurunan produksi secara alamiah.
Untuk meningkatkan produksi, pihaknya berupaya terus mencari sumur-sumur baru dan merawat sumur yang sudah ada. Setiap tahun, lanjutnya, Total selalu mengebor 100-120 sumur. Tahun ini, Total berencana akan mengebor 112 sumur.
Selain mencari sumur-sumur baru dan merawat sumur yang sudah ada, pihaknya juga berupaya meminimalisasi unplanned shutdown agar penurunan produksi secara alamiah bisa dipertahankan di level 1%-2%.
Proyek gas
Total E&P Indonesie pada 2012 akan mulai segera melakukan kegiatan pengeboran pada blok South Mahakam Offshore yang berada sekitar 80 km dari Delta Mahakam yang diperkirakan baru bisa berproduksi pada 2013. Nantinya produksi gas tersebut mencapai 300 juta kaki kubik per hari (mmscfd).
Sebelumnya Kepala Divisi Manajemen Proyek BP Migas Iwan Ratman mengatakan blok South Mahakam saat ini masih dalam masa Rekayasa, Pengadaan dan Konstruksi (Engineering, Procurement and Construction/EPC).
Adapun cadangan gasnya bisa mencapai 2-3 tcf. “South Mahakam sedang dikembangkan oleh Total. Itu nanti produksinya itu sekitar 300-400 mmscfd,” ujar Iwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News