Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transformasi digital kini menjadi instrumen strategis bagi daya saing global, kedaulatan, dan ketahanan ekonomi Indonesia. Ketua Tim Pelaksana Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (Wantiknas), Ilham Akbar Habibie menegaskan bahwa digital bukan sekadar alat operasional, melainkan pilar utama pembangunan nasional menuju visi Indonesia Emas 2045.
Ia menyebut bahwa seluruh pilar dalam visi Indonesia 2045 memiliki unsur digital yang kuat, khususnya pembangunan manusia dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penguasaan teknologi, menurutnya, merupakan fondasi inovasi, pemerataan, dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Ilham menyoroti bahwa digital harus dipahami sebagai instrumen daya saing global, kedaulatan nasional, dan ketahanan ekonomi. Pemanfaatannya membutuhkan operational excellence melalui integrasi sistem, pemanfaatan data real time, hingga pengambilan keputusan berbasis analitik dan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Penyedia Cloud Global Memperkuat Investasi Infrastruktur AI di Indonesia
“Karena itu, digital leadership menjadi elemen paling krusial dalam transformasi digital — bukan sekadar pembelian teknologi, tetapi keberanian merancang proses, tata kelola, dan budaya kerja baru yang kolaboratif, adaptif, inklusif, serta berbasis data,” kata Ilham dalam keterangannya, Jumat (5/12).
Saat ekonomi digital global menyumbang sekitar 15% PDB dunia, Indonesia memiliki potensi besar untuk mempercepat kontribusi ekonominya. Namun, tantangan infrastruktur, kesiapan SDM, integrasi sistem, dan keamanan siber masih perlu dibenahi.
Ilham menekankan bahwa produktivitas digital harus ditingkatkan agar Indonesia tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga produsen teknologi dan konten digital di pasar global. Hal ini terutama penting mengingat konten digital berbahasa Indonesia masih berada di kisaran 1% dari total konten global.
Di tengah pesatnya perkembangan teknologi game changer seperti artificial intelligence, quantum computing, robotics, hingga IoT — risiko keamanan siber pun meningkat.
Ilham mengingatkan bahwa keamanan merupakan prasyarat utama transformasi digital. Yakni tanpa kepercayaan pada keamanan sistem, masyarakat dan industri akan sulit berpartisipasi optimal dalam ekonomi digital.
Baca Juga: Taiwan Perkuat Pemasaran Teknologi Smart Manufacturing di Pasar Industri Indonesia
Ilham menegaskan bahwa Indonesia membutuhkan kepemimpinan digital yang kuat, tata kelola yang kokoh, serta pengembangan SDM digital yang produktif.
Dengan kolaborasi menyeluruh, Wantiknas siap menjadi pemasuk, pengarah, penghubung, dan pengawal transformasi digital Indonesia menuju bangsa yang berdaulat, berdaya saing, dan tangguh di era ekonomi digital.
Dalam acara TOP Digital Awards 2025, sejumlah asosiasi ICT & Telco, akademisi, serta konsultan IT terkemuka di Indonesia. Ajang penghargaan nasional yang memasuki tahun ke-10 ini menjadi platform pembelajaran bersama dan pengakuan atas keberhasilan transformasi digital di berbagai sektor.
Ajang tingkat nasional ini mengapresiasi perusahaan dan instansi pemerintah yang dinilai berhasil menerapkan inovasi dan solusi digital untuk meningkatkan kinerja, daya saing, serta kualitas layanan masyarakat. Setelah proses penjurian selama dua bulan, sejumlah organisasi diumumkan sebagai penerima penghargaan prestisius tersebut.
Ketua Panitia TOP Digital Awards 2025 M. Lutfi Handayani mengatakan bahwa keberhasilan para pemenang juga tidak lepas dari dedikasi, konsistensi, dan komitmen pimpinan dalam mempercepat transformasi digital. “Inovasi dan dukungan kepemimpinan merupakan komponen kunci bagi keberlanjutan transformasi digital,” ujarnya.
Sejalan dengan tema “Driving Operational Excellence Through Intelligent Digital Transformation”, para peraih penghargaan dinilai berhasil menunjukkan inovasi, kreativitas, dan terobosan teknologi yang berdampak signifikan bagi organisasi maupun masyarakat.
Dewan Juri TOP Digital Awards 2025, Goenawan Loekito, menyatakan bahwa kegiatan ini sejalan dengan kebijakan nasional dalam mempercepat transformasi digital pada periode 2024–2029. Proses penilaian dilakukan secara objektif dan independen, berdasarkan kuesioner, wawancara, serta data relevan lain.
Selanjutnya: Prabowo: Indonesia Punya Sawit, Tak Perlu Takut Krisis BBM
Menarik Dibaca: Rumah Mulai Rp 98 Juta di Purwakarta, Ini Cara Dapat Cicilan Ringannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













