Reporter: Leni Wandira | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen pembalut wanita merek Charm, PT Uni-Charm Indonesia Tbk. (UCID) menargetkan pertumbuhan dua digit pada 2025.
Direktur UCID, Sri Haryani menyatakan target pertumbuhan ini merupakan kelanjutan dari tren positif yang dibukukan perusahaan dalam beberapa tahun terakhir.
Sebagai gambaran, Mengutip laporan keuangan yang dirilis Senin (17/2), pendapatan neto UCID menurun 5,56% year on year (yoy) menjadi Rp 9,67 triliun selama 2024. Padahal di tahun sebelumnya pendapatan UCID masih mencapai Rp 10,24 triliun.
Pendapatan di 2024 masih ditopang oleh pendapatan diapers sebesar Rp 7,21 triliun. Kemudian disusul oleh non diapers senilai Rp 2,45 triliun.
“Iya optimis (pertumbuhan double digit) ya, pasti akan berharap seperti itu ya. Dari perkembangan di market, kami tentu saja menargetkan target yang jangan sampai lebih turun dari tahun sebelumnya ya," ujar Sri Haryani kepada KONTAN, Selasa (22/4).
Baca Juga: Unicharm Luncurkan Certainty Popok Celana, Popok Dewasa Tipe Celana Cegah Iritasi
Salah satu strategi utama untuk menopang target tersebut adalah melalui inovasi produk dan pendekatan emosional terhadap konsumen, khususnya perempuan muda.
Produk unggulan UCID, charm, baru-baru ini meluncurkan kampanye bertajuk 'Ekspresikan Diri Tanpa Henti', sebuah brand message yang ditujukan untuk mendukung perempuan Gen Z Indonesia dalam mengekspresikan diri secara bebas, bahkan di masa menstruasi.
Kampanye ini sekaligus menegaskan posisi Charm sebagai merek pembalut wanita nomor satu di Indonesia dengan pangsa pasar nasional sekitar 40%, bahkan mencapai lebih dari 70% di wilayah Jakarta.
“Kami ingin menstruasi tidak menjadi penghalang bagi perempuan untuk berkarya. Inisiatif ini juga merupakan bentuk keberlanjutan dari semangat R.A. Kartini, dengan fokus pada edukasi menstruasi dan kesehatan reproduksi, terutama bagi Gen Z,” jelas Wakil Presiden Direktur UCID, Takeyuki Matsuura.
Dari sisi bisnis, Unicharm juga menyiapkan sejumlah langkah ekspansi, termasuk perluasan distribusi ke area-area yang belum tergarap maksimal.
“Indonesia masih luas. Masih banyak area yang belum kami jangkau, dan dengan peningkatan distribusi di area tersebut, kami yakin bisa meningkatkan penjualan dan pangsa pasar,” jelas Sri Haryani.
Baca Juga: Pendapatan dan Laba Uni-Charm Indonesia (UCID) Kompak Turun di 2024
Selain distribusi, perusahaan juga secara aktif melakukan inovasi produk, penguatan sisi pemasaran, dan mempertimbangkan ekspansi kategori produk baru. Menurut Sri, masih banyak produk dari perusahaan induk di Jepang yang berpotensi dibawa ke pasar Indonesia dalam waktu mendatang.
Meskipun ada tantangan eksternal seperti ketidakpastian kebijakan global, termasuk isu kebijakan perdagangan dari Amerika Serikat, Unicharm tetap optimis.
"Sejauh ini belum ada dampak signifikan karena posisi kami sebagai perusahaan yang bekerja sama dengan Indonesia masih aman, dan kami juga melakukan ekspor ke negara-negara afiliasi,” ujarnya.
Unicharm juga membuka peluang perluasan ekspor ke depan, meskipun belum mengungkap detail waktu atau negara tujuan. “Tunggu tanggal mainnya,” tutup Sri Haryani, seraya mengisyaratkan bahwa peluncuran produk baru dan inovasi lainnya akan diumumkan melalui konferensi pers dalam waktu dekat.
Baca Juga: Unicharm & DLHK Kabupaten Karawang, Adakan Edukasi Pemilahan Sampah di Sekolah Dasar
Selanjutnya: IHSG Menanti RDG BI, Cermati Rekomendasi Saham untuk Rabu (23/4)
Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (23/4): Cerah hingga Diguyur Hujan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News