kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.969.000   -22.000   -1,10%
  • USD/IDR 16.909   1,00   0,01%
  • IDX 6.655   20,94   0,32%
  • KOMPAS100 960   3,59   0,38%
  • LQ45 748   3,46   0,46%
  • ISSI 211   0,77   0,37%
  • IDX30 389   1,62   0,42%
  • IDXHIDIV20 469   1,92   0,41%
  • IDX80 109   0,51   0,47%
  • IDXV30 114   0,20   0,17%
  • IDXQ30 128   0,44   0,34%

Utak-atik diecast bikin ketagihan


Sabtu, 25 Juni 2011 / 10:35 WIB
ILUSTRASI. Minuman soda bisa jadi salah satu makanan penyebab sakit kepala.


Reporter: Sofyan Nur Hidayat | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Istilah diecast mungkin masih terdengar asing di telinga banyak orang. Tapi bagi para kolektor miniatur mobil, kata diecast sangat familiar. Barang mungil itu menjadi buruan yang bernilai tinggi.

Secara bebas, diecast bisa diartikan sebagai besi mati. Sesuai asal katanya itu, istilah diecast dipergunakan untuk menyebut mobil mainan mini yang dibuat dari bahan dasar rangkaian besi.

Diecast pada umumnya diproduksi oleh pabrik dan dipasarkan secara luas. Miniatur ini biasanya meniru jenis dan seri mobil yang ada dengan skala tertentu. Nah bagi yang tak puas hanya dengan miniatur mobil yang standar, mereka akan melakukan improvisasi. Dari sana, awal mula hobi mengotak-atik dan merakit mobil mainan itu mulai muncul.

Para pehobi diecast rakitan atau biasa disebut custom diecast ini tak harus seorang yang menguasai bidang otomotif. Karena meskipun sebutannya miniatur mobil, detil-detil komponen tidak serumit aslinya. Salah satunya adalah Mayreza, seorang karyawan swasta di bidang logistik.

Ia yang sudah gemar mengoleksi diecast sejak masih duduk di bangku taman kanak-kanak itu mengaku tidak punya skill khusus di bidang otomotif. Tapi diecast rakitannya kerap ditawar orang untuk dibeli, meskipun tawaran menggiurkan itu selalu ditolak. "Saya tidak bertujuan komersial tapi sebagai ajang ekspresi diri," kata Mayreza.

Di sisi lain, Mayreza yang menyukai kendaraan jenis Jeep dan truk berambisi mengoleksi diecast yang langka dan tidak dipunyai orang lain. Dan model mobil mini hasil rakitannya, bisa jadi hanya satu-satunya di dunia. Jadi tidak mungkin dilepas. Meski rakitan, toh, diecast yang dibuat tidak sepenuhnya perwujudan fantasi semata. Jenis mobil yang dibuat miniatur pada dasarnya memang ada, tapi sudah melalui proses modifikasi sedemikian rupa.

Biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli komponen diecast juga tidak sedikit. Mayreza biasanya mendapatkan komponennya dengan cara \'kanibal\' atau mengambil komponen atau bagian-bagian tertentu dari mobil mainan yang lain. Jadi untuk merakit satu diecast, dia bisa mengambil tiga sampai empat mobil mainan lain.

Padahal harga satu unit diecast yang biasa dia beli harganya antara Rp 100.000 hingga Rp 1 juta. Tidak jarang, dia terpaksa harus berburu diecast dari luar negeri. Tidak heran, dalam setahun dia bisa menghabiskan puluhan juta Rupiah untuk melampiaskan hobinya.

Jajang Sumantri yang berprofesi sebagai jurnalis di salah satu media nasional merupakan salah satu yang begitu maniak dengan bongkar pasang miniatur mobil. Jenis mobil yang digemari Jajang adalah Jeep dan SUV. Beberapa merek diecast koleksinya adalah Tomica (Jepang), Cararama (China), Matchbox (Prancis), dan Hot Wheels (Amerika Serikat).

Bagi laki-laki yang sudah mengoleksi sekitar 650 diecast itu, hobinya itu bisa juga menjadi peluang bisnis tersendiri. "Banyak yang memesan dibuatkan diecast dari mobil kesayangannya," kata Jajang.

Harga miniatur mobil rakitannya tidak main-main, lo. Dari modal pembelian bahan baku sekitar Rp 120.000, dia pernah bisa menjual sebuah diecast dengan harga Rp 1,5 juta. Padahal dalam sebulan, Jajang biasa merakit sekitar 10 unit diecast. Jajang juga beberapa kali berhasil menjual karyanya ke luar negeri.

Tingginya harga diecast menurut Jajang ditentukan oleh ukuran dan detail-detail yang dibuat. Semakin kecil dan semakin detail, maka harga sebuah diecast akan menjadi semakin mahal.

Ukuran diecast beragam dari yang terkecil dengan skala 1:150 hingga yang berukuran besar 1:18. Harga sebuah diecast termahal yang tercatat di Indonesia menurutnya seharga Rp 60 juta. Diecast bermerek Jepang itu berhasil terjual dalam sebuah lelang di pameran mainan anak di Jakarta beberapa tahun yang lalu.

Nilai sebuah diecast menurut Mayreza juga ditentukan dari tingkat kelangkaannya. Tidak heran jika, menurut Mayreza, diecast bisa dijadikan salah satu instrumen investasi dan benda warisan. Alasannya karena seri diecast yang diproduksi perusahaan biasanya hanya dikeluarkan dalam periode tertentu saja. Saat itulah para kolektor membeli beberapa unit sekaligus dan menyimpannya. Beberapa tahun kemudian saat diecast itu sudah tidak dipasarkan lagi, harganya akan melambung karena langka. "Harga jualnya bisa berlipat ganda dari harga beli," terang Mayreza.

Mereka yang hobi mengoleksi mobil mainan ini biasanya rela merogoh kocek dalam-dalam demi mendapatkan miniatur mobil yang sesuai keinginan. Jadi asal suka, mereka berani beli mahal. Tempat mereka berinteraksi dengan pemilik hobi yang sama biasanya di dunia maya dengan komunitas khusus di antaranya Toys and Models Collector Indonesia (Tomici) dan IndoDiecast.

Tak sekedar di dunia maya, mereka punya agenda khusus bertemu misalnya Tomici yang rutin bertemu setiap hari minggu pada minggu pertama dan keempat di area sekitar kolam renang Senayan, Jakarta. Pertemuan ini juga bisa menjadi ajang transaksi jual beli diecast antar anggota.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×