Reporter: Bunga Claudya, Muhammad Yazid | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Masih lesunya harga jual komoditas batubara, cukup berpengaruh terhadap kinerja produksi PT Atlas Resources Tbk (ARII). Produksi perusahaan tersebut anjlok hingga 45,8% pada awal tahun ini.
Sepanjang Januari hingga Maret 2015, produksi Atlas hanya mencapai 84.057 ton, atau turun dari produksi tahun lalu pada periode yang sama sebesar 155.336 juta ton.
Joko Kus Sulistyoko, Direktur Atlas Resources mengatakan, penurunan produksi batubara lantaran harga jual telah mendekati biaya produksi, sehingga perusahaan perlu melakukan efesiensi. Oleh karena itu, kegiatan operasi produksi perusahaan dari Hub Kukar di Kalimantan Timur turun cukup dalam.
"Saat ini, kami mengandalkan produksi dari Hub Mutara untuk kebutuhan ke PT PLN," kata Joko dalam keterbukaan publik di Jakarta, Senin (29/6).
Di Kuartal-I 2015, dari total produksi sebanyak 84.057 ton, produksi dari Hub Mutara mencapai 64.028 ton dan Hub Kukar sebanyak 20.029 ton. Sedangkan pada Kuartal-I 2014, Produksi Hub Kukar mencapai 155.284 ton dan Hub Mutara sebanyak 52 ton.
Munurut Joko, hingga Desember mendatang pihaknya optimisis dapat memproduksi batubara sebanyak 1,75 juta ton. Apalagi perusahaannya telah meraih kontrak penjualan dengan PT PLN dengan kontrak mencapai 3,2 juta ton per tahun.
Untuk menggenjot produksi, Atlas akan menerima sumbangan volume produksi dari anak perusahaannya di Hub Mutara yakni PT Gorby Putra Utama. Perusahaan itu telah memulai kegiatan operasional di pit Rajawali. "Produksinya akan ditingkatkan 50.000 ton per bulan," kata Joko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News