kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

5 kendala penerapan sistem resi gudang


Rabu, 16 Mei 2012 / 12:49 WIB
5 kendala penerapan sistem resi gudang
ILUSTRASI. Intip 10 saham paling banyak diburu asing saat IHSG turun pada sesi I, Jumat (7/5)


Reporter: Astri Kharina Bangun |

JAKARTA. Implementasi Sistem Resi Gudang (SRG) yang telah digagas pemerintah sejak 2006 dinilai belum optimal dan masih menghadapi beberapa kendala di lapangan. Padahal, SRG merupakan salah satu solusi yang dapat mengatasi permasalahan fluktuasi harga sekaligus mendorong peningkatan pendapatan usaha tani, dan membuka akses permodalan bagi petani.

Ketua Panitia Bersama Rakornas III Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) 2012 Perry Warjiyo menyebutkan ada empat kendala SRG.

  • Komunikasi Kebijakan: Pemahaman terkait SRG masih terbatas pada kelompok tertentu.
  • Infrastruktur: Jumlah dan fasilitas gudang masih terbatas.
  • Kelembagaan dan SDM: Keterlibatan Pemerintah Daerah belum optimal, kelembagaan petani yang masih lemah, jumlah petugas pengelola serta petugas uji mutu masih terbatas.
  • Operasional: Beban biaya transportasi ke gudang mahal, sistem koneksi antar gudang yang belum sepenuhnya terintegrasi, standar kualitas hasil panen yang masih rendah.
  • Pembiayaan: Masih terbatas.

“Untuk mempercepat penerapan SRG di berbagai daerah disusun rencana aksi bersama dan pembentukan satuan tugas yang dikoordinir Kementerian Perekonomian,” kata Perry dalam Rakornas III TPID 2012, Rabu (16/5).

Beberapa tugas yang dilakukan satuan tugas tersebut adalah sosialisasi terpadu mengenai SRG, meningkatkan komitmen dan partisipasi daerah serta sektor swasta, membangun/mengembangkan fasilitas pengelolaan gudang, penguatan kelembagaan petani dan penanganan produksi paska panen, mendorong akses pembiayaan, serta pengawasan dan evaluasi secara periodik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×