Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kereta Api Cepat Jakarta Bandung (KCJB) akan beroperasi di pertengahan Agustus 2023. Jalur ini membentang dari Tegalluar hingga Halim dengan total panjang rel terpasang 304 km untuk kedua sisi.
Selain proyek KCJB, Indonesia juga segera akan mengoperasikan proyek strategis nasional lainnya yaitu LRT Jabodetabek, dimana perpindahan moda transportasi dari Kereta Cepat menuju LRT akan menjadi seamless dan effortless.
Tak heran, keberadaan transportasi ini tentu akan mendorong permintaan properti baik residensial maupun apartement di lokasi tersebut.
Baca Juga: Kereta Api Cepat Jakarta Bandung akan Mulai Beroperasi Pertengahan Agustus 2023
Menanggapi itu, Direktur PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) Olivia Surodjo pun melihat prospek yang sangat positif dari keberadaan KCJB dan LRT Jabodetabek. Hal ini karena dapat menjadi salah satu pertimbangan masyarakat dalam pembelian rumah.
“Dengan dilengkapi akses transportasi umum berbasis rel dapat mempercepat waktu tempuh masyarakat maupun penghuni, hal tersebut dapat menjadi daya tarik bagi calon konsumen yang berpengaruh pada peningkatan permintaan yang bisa meningkatkan nilai jual perumahan tersebut,” ujar Olivia kepada Kontan.co.id, Selasa (13/6)
Olivia menanggapi, untuk proyek residensial yang dikembangkan Metland, saat ini memang tidak ada yang berdekatan langsung dengan stasiun LRT, namun perseroan menyambut baik beroperasinya LRT dan Kereta cepat yang bisa menjadi alternatif transportasi di beberapa proyek Metland di Bekasi dan Cileungsi.
Baca Juga: Harga Jual dan Sewa Properti Akan Terkerek Pasca Adanya KCJB dan LRT Jabodetabek
Proyek komersial Metland yang berlokasi di Bekasi diantaranya seperti Metropolitan Mall Bekasi, Grand Metropolitan dan M Gold Tower nantinya akan cukup dekat dengan stasiun LRT Bekasi.
“Untuk kenaikan apartement M Gold Tower diprediksi tidak signifikan karena harga jual yang sudah premium,” tambahnya.
Kemudian untuk proyek residensial Metland juga diperkirakan akan mengalami kenaikan akibat dari fasilitas LRT dan Kereta Cepat meski tidak banyak. Menurutnya, kenaikan lebih dipengaruhi oleh dibukanya pintu tol Nagrak JORR 2 untuk Metland Transyogi dan Metland Cileungsi. Sementara KRL Commuterline untuk Metland Cibitung serta rencana MRT Fase 3 untuk beberapa proyek Metland.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News