kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada potensi 14,4 TCF, pemerintah rencanakan pengembangan industri gas Teluk Bintuni


Senin, 28 Desember 2020 / 15:49 WIB
Ada potensi 14,4 TCF, pemerintah rencanakan pengembangan industri gas Teluk Bintuni
ILUSTRASI. Kilang petrokimia Chayil Energy di Teluk Bintuni, Papua Barat.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomianmemastikan potensi gas alam di Teluk Bintuni mencapai 14,4 Trillion Cubic Feet (TCF).

Menyikapi hal tersebut, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bilang pemerintah berencana mengembangangkan industri hilirisasi gas di Teluk Bintuni, Papua Barat. "Dibangun hilirisasi gas dengan nilai investasi Rp 31, 4 triliun. Diharapkan bisa mendukung program substitusi impor," ungkap Airlangga dalam diskusi Bintuni Energy Forum yang diselenggarakan virtual, Selasa (28/12).

Airlangga melanjutkan, wilayah Bintuni juga telah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) untuk dijadikan kawasan industri prioritas. Nantinya, industri hilirisasi ini meliputi pengembangan produksi gas untuk pabrik petrokimia hingga pembangkit listrik berbahan gas.

Baca Juga: Tahun 2021, pemerintah genjot penerimaan PPh Migas dan PPN & PPnBM

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif bilang dari total potensi yang ada, baru sekitar 39% cekungan migas yang dimanfaatkan untuk kegiatan survei di wilayah timur Indonesia. "Baru 39% di timur dan baru 10 sumur eksplorasi. Indonesia Timur memang belum maksimal,kompleksitas dan geografis menjadi tantangan dan ini akan kami kerjakan bersama," kata Arifin.

Disisi lain, Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw mengungkapkan potensi nilai investasi yang tinggi sejatinya bukan jadi tujuan utama.  Melainkan pihaknya berharap investasi yang ada bisa berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) jadi salah satu prioritas saat ini. "Kami bangun SDM, punya sumber pelatihan siap kerja dibidang energi yang dimulai sejak 2018," kata Petrus.

Selanjutnya: SKK Migas dan Inpex serahkan Amdal Masela ke Kementerian Lingkungan Hidup

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×