Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan, meski unggas seperti daging sapi merupakan salah satu kebutuhan terbesar masyakat ibukota, namun Jakarta tidak bisa dijadikan sebagai pusat logistik.
"Mumpung ketemu sama pak Wamentan, saya mau bilang tidak mungkin investasi di Jakarta," kata Basuki dalam pembukaan International Livestock and Dairy Expo (ILDEX) Indonesia 2013, di Grha Niaga, JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (3/10).
Pria yang biasa disapa Ahok tersebut juga mengatakan bahwa tidak mungkin ada rumah pemotongan unggas (RPU) maupun rumah pemotongan hewan (RPH) di Jakarta. Selama ini kebutuhan ibukota dicukupi dari sentra-sentra produksi produk unggas seperti dari Jawa Tengah, Jawa Timur, serta Lampung.
"Kami sempat ada sedikit kesalahpahaman dengan pelaku usaha. Saya bilang lebih baik yang hanya bisa menggaji orang pas-pasan pergi saja dari Jakarta," katanya.
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengatakan, tidak mungkin dengan pendapatan Rp 2 juta per bulan, buruh memikirkan rumah layak untuk tempat tinggal. "Tentu kami membantu dengan KJP dan KJS. Tapi bukan berarti itu bisa bantu dia beli rumah. Nah karena inilah pengusaha harusnya mulai bergeser. Pusat logistik ada di luar Jakarta saja," lanjut dia.
Di hadapan Wamentan, Rusman Heriawan, Basuki juga memberikan contoh beberapa daerah yang potensial untuk peternakan diantaranya, Bangka, Belitung, dan Kalimantan.
Pusat Logistik Terpadu
Pada kesempatan itu, Basuki juga mengungkapkan, pihaknya menyiapkan dua lokasi sebagai pusat logistik terpadu di Karawang dan Lampung untuk mencukupi kebutuhan daging dan sembako di ibukota. "Kami juga siapkan pusat logistik di Kerawang dan Lampung dengan BUMD kami. Jadi kebutuhan telur, susu dan daging itu bisa terjaga," katanya.
Pusat logistik itu nantinya akan dikembangkan oleh dua BUMD, yakni PT Pembangunan Jaya dan PD Pasar Jaya. Pusat logistik tersebut berupa gudang penyimpanan daging dan sembako seperti beras. "Ini untuk suplai-suplai ke pasar tradisional. Pembangunannya realisasinya tahun depan," ujarnya.
Di sisi lain, sebutnya, pemerintah seharusnya malu selalu bergantung pada impor bahkan untuk mencukupi kebutuhan Jakarta.
Ia menceritakan dulu ketika menjadi bupati, ia berencana menjadikan bekas lahan pertambangan untuk dijadikan lahan penggembalaan. Ia menegaskan Indonesia butuh lahan penggembalaan. Ia menyebut beberapa daerah yang potensial diantaranya Bangka, Belitung dan Kalimantan. "Jadi swasembada bukan hitungan kertas. Mumpung depan Wamen (Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan) kita ngomong," kata dia. (Kompas.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News