kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ANTM kejar proyek Feronikel Pomalaa


Rabu, 12 Oktober 2016 / 06:00 WIB
ANTM kejar proyek Feronikel Pomalaa


Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Biar lambat asal selamat. PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atawa Antam rupanya memungut peribahasa itu dalam mengerjakan Proyek Perluasan Pabrik Feronikel Pomalaa (P3FP) di Pomalaa, Sulawesi Tenggara.

BUMN itu menjadwalkan, proyek yang digagas sejak tahun 2011 tersebut bisa beroperasi komersial menjelang akhir tahun ini. Antam cukup pede mematok jadwal. Sebab, pada awal kuartal IV 2016 ini perseroan menyelesaikan pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batubara berkapasitas 2x30 megawatt (MW).

PLTU tersebut merupakan paket VIII atau paket terakhir dalam rencana pengerjaan P3FP. Menurut keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (10/10), Sumitomo Corporation adalah kontraktor utama pembangunan PLTU.

Nilai engineering, procurement and construction (EPC) pembangkit listrik tipe circulating fluidised bed (CFB) itu US$ 145 juta. PLTU batubara membutuhkan sekitar 300.000 ton batubara kalori rendah setiap tahun. Nilai kalori batubaranya 4.200 kcal/kg (GAR).

Antam bakal menjadikan PLTU 2x30 MW tadi sebagai sumber setrum pendukung bagi pabrik feronikel di Pomalaa. Perusahaan berkode saham ANTM di BEI itu berharap, pengoperasian pembangkit listrik bisa memangkas biaya energi feronikel antara 15%-20%.

Maklum, pembangunan P3FP demi meningkatkan kapasitas produksi feronikel, juga menuntut kebutuhan energi yang lebih besar. Perkiraan Antam, P3FP akan meningkatkan kapasitas produksi feronikel dari semula 18.000 ton nikel dalam feronikel (TNi) - 20.000 TNi, menjadi 27.000 TNi - 30.000 TNi.

Yang pasti, Antam melihat banyak manfaat setelah P3FP beroperasi. "Melalui penurunan biaya produksi, peningkatan kapasitas produksi dan peningkatan penjualan bijih nikel domestik, kami yakin bisnis nikel tetap cerah dan memberikan imbal hasil dan profitabilitas yang solid," ujar Direktur Utama PT Aneka Tambang (Persero) Tbk Tedy Badrujaman dalam keterbukaan informasi BEI, Senin (10/10).

Memperkuat bisnis lain

Setelah pembangunan PLTU 2x30 MW rampung, P3FP akan memasuki fase integrasi. Setelah proses integrasi rampung, barulah Antam bisa mengoperasikan P3FP.

"Pengembangan pabrik feronikel Pomalaa mencapai progress 99,69% per Juli 2016, mudah-mudahan akhir tahun bisa mulai," kata Trenggono Sutioso, Sekretaris Perusahaan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk, saat dihubungi KONTAN, Selasa (11/10).

Sembari menunggu P3FP beroperasi komersial, Antam mengandalkan pabrik pabrik Feronikel (FeNi) II di Unit Bisnis Pertambangan Nikel Sulawesi Tenggara. Pasca melalui fase perbaikan, manajemen Antam bilang, performa pabrik itu sudah kembali optimal.

Dus, perseroan yakin FeNi II mampu menopang target produksi feronikel. Selain feronikel, Antam juga akan memacu bisnis emas. Wajar saja karena logam mulia itu masih menjadi tulang punggung pendapatan. Maka dari itu, perusahaan menggelar aneka strategi penjualan.

Salah satunya, aksi Antam merilis emas perhiasan pada September kemarin. "Harapannya adalah dapat menambah pemasukan perusahaan. serta meningkatkan nilai tambah produksi emas," terang Trenggono.

Sepanjang tahun ini, Antam menyediakan dana belanja modal alias capital expenditure (capex) sekitar Rp 1,6 triliun. Penyerapan capex hingga semester I 2016 mencapai Rp 796 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×