kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis jual beli menara telekomunikasi dinilai bakal menarik


Selasa, 09 Februari 2021 / 15:01 WIB
Bisnis jual beli menara telekomunikasi dinilai bakal menarik
ILUSTRASI. Seorang teknisi melakukan perawatan Base Transceiver Station (BTS) Indosat di Jakarta, Selasa (30/12). KONTAN/Fransiskus Simbolon/30/12/2014


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa waktu ke belakang, sejumlah pemain di industri telekomunikasi melepas kepemilikan menara. Ke depan, bisnis jual beli menara telekomunikasi pun diprediksi masih menarik. 

Menurut Direktur Indonesia ICT Institute Heru Sutadi, salah satu pemain yang dikabarkan bakal kembali melepas menaranya adalah PT Indosat Ooredoo. Bila benar, ia memprediksi langkah ini bakal direspons positif oleh pasar.

"Dari kajian yang kami lakukan, jika Indosat kembali melakukan aksi monetisasi menaranya seperti 2019 lalu, pasar akan merespons positif walau ada pandemi. Bahkan, bisa saja harga per menaranya naik dibanding tahun lalu," kata dia dalam kajiannya, Selasa (9/2).

Baca Juga: PPKM mikro berlaku hari ini, berikut sektor saham yang untung & buntung

Sebelumnya Indosat Ooredoo pada 2019 lalu menjual 3.100 menaranya kepada PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) dan PT Protelindo. Sebanyak 2.100 menara dilepas kepada Mitratel, anak usaha PT Telkom  Indonesia Tbk (TLKM). Sedangkan, 1.000 menara dilepas kepada Protelindo, anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR). 

Heru memprediksi sejumlah pemain besar di bisnis menara akan kembali meramaikan rencana penjualan menara Indosat. “Untuk transaksi tahun ini, harganya bisa saja naik signifikan karena aset yang dijual memiliki kualitas lebih baik," katanya. 

Selain itu permintaan demand untuk data terus meningkat, apalagi dengan operator yang berlomba untuk menerapkan 5G, menyebabkan demand untuk menara telekomunikasi terus bertumbuh. Selain itu, rencana penghapusan daftar negatif investasi dalam Omnibus Law harusnya juga membawa angin segar dan meningkatkan minat investor asing terhadap sektor menara telekomunikasi di Indonesia.

Baca Juga: PPKM mikro berlaku besok, begini dampaknya pada sektor bisnis

Heru menyebut jika lelang digelar sukses, maka Indosat Ooredoo akan mendapatkan dana segar untuk memperkuat belanja operasinya. "Ini akan menjadi modal tambahan bagi Indosat untuk menuju era 5G, karena makin agile dan kompetitif," katanya.

Di sisi lain, jika skema penjualan sama dengan 2019 dimana setelah dijual kemudian disewa kembali, maka akan bisa menguntungkan bagi Indosat.  

Selanjutnya: Tower Bersama (TBIG) alokasikan capex Rp 2 triliun pada 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×