kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis outsourcing tertekan pandemi, namun tetap punya peluang di masa depan


Senin, 26 Juli 2021 / 08:10 WIB
Bisnis outsourcing tertekan pandemi, namun tetap punya peluang di masa depan


Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

Bisnis ISS tertekan lantaran terjadi penurunan kebutuhan pelanggan akibat pembatasan kegiatan bisnis selama masa pandemi. Di samping itu, banyak perusahaan yang menerapkan sistem bekerja dari rumah atau work from home (WFH) sehingga permintaan jasa outsourcing berkurang.

“Sektor yang paling besar penurunan aktivitas dan kebutuhan akan pengelolaan fasilitas adalah transportasi, ritel, properti dan hotel, sekolah dan perguruan tinggi, serta perkantoran,” ungkap Elisa, Jumat (23/7) lalu.

Baca Juga: Simak langkah BRI untuk memitigasi risiko outsourcing IT

Direktur Utama PT Shield On Service Tbk (SOSS) Herman Julianto menyampaikan, kondisi pandemi Covid-19 telah mempengaruhi iklim usaha di Indonesia, namun strategi perusahaan dalam menghadapi kondisi tersebut akan memberikan hasil akhir yang berbeda.

SOSS memastikan bahwa penyesuaian terhadap adaptasi baru terus dilakukan. Perusahaan ini juga meningkatkan pemahaman terhadap kebutuhan pelanggan melalui komunikasi yang lebih intensif dan terbuka. Evaluasi biaya perusahaan untuk mencapai tingkat efisiensi yang lebih optimal juga dilakukan oleh SOSS.

“Kami juga berencana meluncurkan aplikasi Smart Worker di mana aplikasi ini akan membantu mempertemukan kebutuhan pemberi kerja dengan karyawan yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan,” tulisnya dalam materi Paparan Publik SOSS, 28 Juni 2021. Dalam catatan Kontan, aplikasi Smart Worker buatan SOSS akan diluncurkan pada kuartal III-2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×