Reporter: Lamgiat Siringoringo | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Direktur SoftBank Masayoshi Son mengakui kalau investasinya di perusahaan startup ada yang gagal. Salah satunya adalah WeWork.
Son mengatakan, biaya yang ditelan mencapai US$ 4,6 miliar untuk WeWork dan ia menyalahkan atas keputusannya yang buruk. "Ada masalah dengan penilaian saya sendiri, itu sesuatu yang harus saya renungkan," kata Son mengutip Bloomberg, Rabu (6/11/) lalu.
Baca Juga: Bos Grab Indonesia berbicara bisnis di konferensi BizX 2019
Namun bagi Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi hal tersebut bukan menjadi halangan bagi Son untuk bisa bangkit lagi. Menurutnya Son pernah melewati kisah yang hampir sama jauh sebelum di WeWork. Softbank memang merupakan salah satu investor utama Grab.
Neneng menceritakan kalau kisah WeWork memang menunjukkan kalau ingin menjadi perusahaan besar tak semudah membalikkan tangan. Namun ia yakin kalau Grab akan terus berkembang dari segi bisnis.
Neneng tak pernah khawatir dengan kisah startup milik Softbank ada yang gagal dalam berbisnis. "Fundamental Grab kuat dan semakin kuat. Kami adalah platform nomor satu di kawasan Asia Tenggara. Investor Grab juga sangat yakin dengan fundamental kami," ujar Neneng saat menjadi pembicara dalam Konfrensi Global BizX2019 yang diselenggarakan ActionCoach Jakarta, Kamis (5/11).
Baca Juga: Dilarang Dishub Jakarta, Grab: Skuter listrik untuk perbaikan udara di Jakarta
Ia juga menegaskan tidak ada istilah bakar duit di Grab yang identik dilakukan startup demi mengakuisisi pelanggan atau pengguna sebanyak-banyaknya.
Sekali lagi dia menegaskan fundamental Grab sangat kuat. "Kami tidak bakar duit. Hanya orang dalam yang tahu startup-nya bakar duit atau tidak." ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News