Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Dupla Kartini
PANGKALPINANG. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) menargetkan peremajaan kembali (replanting) 22.000 hektare (ha) lahan sawit pada tahun ini. Target tersebut meningkat signifikan dibanding realisasi tahun 2016 yaitu hanya 640 ha.
Direktur Utama BPDP-KS, Dono Boestami mengatakan, pihaknya mengusulkan alokasi dana replanting sawit sekitar Rp 500 miliar-Rp 550 miliar. Nominal tersebut dapat berubah, sesuai dengan kondisi di lapangan.
"Sementara kami usulkan segitu. Tapi tidak menutup kemungkinan jika program replanting tahun ini berjalan lancar dan ada tambahan pengajuan," terang Dono, Rabu (26/4).
Dono menjelaskan, BPDP bertanggung jawab untuk pendanaan saja, sedangkan mekanisme teknis replanting sepenuhnya tanggung jawab Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkebunan, Kementerian Pertanian (Kemtan).
"Sekali lagi, kami hanya diberi amanah mengelola dana agar program tersebut bisa jalan. Pengajuan teknisnya tetap di Ditjen Perkebunan," ungkapnya.
Ditjen Perkebunan sampai saat ini telah membuat rancangan pedoman umum (Rapendum) replanting. Hingga saat ini, sudah ada 52 proposal replanting yang masuk ke BPDP-KS. Empat diantaranya sudah melalui proses verifikasi. Seluruh kriteria replanting telah diatur oleh Dirjen Perkebunan. "Hanya perlu diperkuat kembali ketentuan tersebut," imbuh Dono.
Beberapa ketentuan yang harus dipenuhi, seperti usia lahan mendekati 25 tahun, produktivitasnya menurun, produksi di bawah 10 ton per ha. Dengan adanya program replanting, diharapkan dapat mendorong pemenuhan standar Indonesian Sustainable Palm Oil System (ISPO).
Ketua Dewan Pengawas BPDP-KS, Rusman Heriawan mengatakan, salah satu tuntutan dari masyarakat sawit adalah eksistensi dari BPDP Sawit harus dirasakan oleh banyak pihak, baik oleh industri maupun perkebunan rakyat.
"Sekarang ini, saya selalu menekankan kapan replanting bisa segera direalisasikan. Di satu sisi dapat membantu small holder. Kelihatannya kuartal kedua tahun ini, program replanting akan terlaksana dengan baik," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News