kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bulog gandeng ADDI pasarkan daging kerbau


Rabu, 21 Desember 2016 / 17:03 WIB
Bulog gandeng ADDI pasarkan daging kerbau


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Perum Bulog menjadi pemain utama di bisnis daging kerbau pasca pemerintah memberikan izin impor 70.000 ton daging kerbau pada kuartal kedua tahun ini. Hingga akhir 2016, Bulog akan memasukkan 48.000 ton daging kerbau impor dari India.

Saat ini, sebanyak 33.000 ton sudah dalam perjalanan menuju ke Indonesia, dan sudah ada sekitar 14.000 ton daging di gudang Bulog yang siap didistribusikan.

Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan, pihaknya sepakat memberikan kesempatan kepada Asosiasi Distributor Daging Indonesia (ADDI) untuk mendistribusikan sebesar 20% dari total daging jatah Bulog. Untuk tahap pertama, ADDI mendapatkan pasokan daging dari Bulog sebanyak 10.000 ton. ADDI akan fokus mendistirbusikan daging kerbau di wilayah Jabodetabek.

"Kami menjual daging kerbau ke ADDI dengan harga Rp 55.000 per kg, harapannya mereka menjual sekitar Rp 65.000 per kg di pasar, tapi kadang juga lebih," ujar Djarot usai melakukan penandatanganan nota kesepahaman kemitraan antara Bulog dan ADDI di Kantor Kementerian Perdagangan, Rabu (21/12).

Djarot menjelaskan, selain mendistribusikan daging kerbau lewat ADDI, BUMN pangan ini juga mengandeng asosiasi pedagang daging dan pengusaha lainya untuk membantu mendistribusikan daging milik Bulog. Sayang, Djarot enggan menjelaskan nama-nama distributor swasta tersebut.

Djarot mengakui pihaknya belum bisa mendatangkan seluruh daging sapi yang izinnya sudah keluar yakni 70.000 ton dengan anggaran sekitar Rp 1 triliun. Kalaupun dipaksakan masuk ke Indonesia, paling banter baru masuk per Januari tahun depan. Karena itu, Bulog tengah mengajukan perpanjangan izin impor untuk mendatangkan sekitar 22.000 ton lagi dari India pada tahun depan.

Sementara itu, terkait izin impor 10.000 ton daging kerbau dan sapi yang sudah dikantongi sebelumnya, realisasinya sebesar 9.800 ton. Artinya ada sekitar 200 ton yang belum terealisasi. Untuk itu, Djarot mengatakan, pihaknya sudah mengajukan permohonan perpanjangan izin impor daging sapi dari Spanyol ke pemerintah.

Sejauh ini, Bulog meminta agar sisa izin impor sapi yang belum terserap sebanyak 200 ton itu bisa diimpor dari Spanyol. "Untuk daging sapi kami jual tidak lebih dari Rp 80.000," ucap Djarot.

Ketua ADDI Ahmad Hadi mengatakan, pihaknya optimistis dapat menyalurkan daging kerbau milik Bulog di seluruh wilayah Jabodetabek untuk tahap pertama. Ia mengatakan, ADDI sudah berdiri sejak 2011 dan saat ini memiliki anggota lebih dari 300 pedagang di seluruh Jabodetabek.

Selama ini ADDI rata-rata mendistribusikan daging sapi sebesar 10.000 ton yang diperoleh dari berbagai sumber setiap bulan. "Tapi karena sekarang ADDI sudah kerjasama dengan Bulog, maka kami hanya mendistribusikan daging kerbau dari Bulog sebesar 10.000 ton per bulan," paparnya.

Setelah sukses pada tahap pertama, Ahmad bilang, pihaknya siap mendistribusikan daging kerbau Bulog keluar dari Jabodetabek di daerah yang kekurangan daging. Selama ini, ADDI mendistribusikan daging ke pedagang kecil di pasar tradisonal dan industri skala menengah ke bawah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×