kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Danone Specialized Nutrition Indonesia luncurkan laporan berkelanjutan 2017-2018


Rabu, 12 Februari 2020 / 22:15 WIB
Danone Specialized Nutrition Indonesia luncurkan laporan berkelanjutan 2017-2018
ILUSTRASI. Presiden Direktur Danone SN Indonesia, Connie Ang meluncurkan Laporan Berkelanjutan Danone Indonesia periode 2017-2018 di Pabrik Danone SN Indonesia, Citeureup, Bogor, Rabu (12/02/2020) .


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Tendi Mahadi

Pada saat yang bersamaan, pemenuhan aspek ‘kesehatan manusia’ juga dilakukan dengan memberikan produk-produk yang diyakini memiliki nutrisi cukup dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang didasarkan riset ilmiah perusahaan.

Sementara itu, pemenuhan aspek “kesehatan bumi” dilakukan dengan mengurangi penggunaan energi sebesar 3%-5% setiap tahunnya melalui inovasi-inovasi yang dikembangkan oleh perusahaan seperti misalnya dengan memanfaatkan energi potensial dari gaya gravitasi dalam kegiatan produksi perusahaan.

Baca Juga: APM prediksi pasar kendaraan niaga naik tipis tahun ini

Meski demikian, fokus pemenuhan prinsip berkelanjutan tidak serta merta membuat perusahaan menjadi abai dengan kinerja bisnisnya. Pasalnya, produsen pangan yang dikenal melalui produk-produk seperti SGM Eksplor, Bebelac, dan Nutrilon ini tetap memacu kinerjanya dengan merenovasi fasilitas produksi yang dimiliki.

“Renovasi fasilitas produksi terus berjalan, (renovasi) pabrik Citeureup masing on going,” kata Communication Director Danone SN Indonesia, Arif Mujahidin kepada Kontan.co.id (12/02).

Lebih lanjut, Arif berujar bahwa pihaknya optimis mampu mencatatkan pertumbuhan bisnis tahun ini. Optimisme ini didasarkan pada realisasi penjualan perusahaan di tahun sebelumnya yang sesuai dengan target.

Di samping itu, optimisme ini juga tidak terlepas dari sejumlah katalis positif berupa pertumbuhan populasi dan pertumbuhan ekonomi yang baik serta kesadaran akan pentingnya asupan gizi cukup yang terus meningkat.

Baca Juga: Kemenperin: Impor TPT China melambat, bisa jadi peluang tekstil dalam negeri bangkit

“Kesadaran akan kebutuhan gizi yang cukup di kalangan keluarga Indonesia akan terus memberi peluang bagi industri tempat kami bergelut,” kata Arif kepada Kontan.co.id (12/02).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×