kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dharma Satya (DSNG) cetak laba operasi pada semester I 2019 sebesar Rp 330 miliar


Kamis, 01 Agustus 2019 / 22:55 WIB
Dharma Satya (DSNG) cetak laba operasi pada semester I 2019 sebesar Rp 330 miliar


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) masih mampu membukukan laba operasi pada semester I 2019 sebesar Rp 330 miliar, di tengah anjoknya harga Crude Palm Oil (CPO) sepanjang tahun ini.

Laba operasi tersebut hanya turun sekitar 4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 342 miliar, meskipun rata-rata harga penjualan CPO Perseroan selama enam bulan pertama tahun ini telah turun 18% dari Rp 7,8 juta per ton pada semester I tahun lalu menjadi Rp 6,4 juta per ton pada semester pertama tahun ini.

Direktur Utama DSNG Andrianto Oetomo menjelaskan, penurunan harga CPO yang cukup signifikan dalam satu tahun terakhir ini telah menyebabkan sebagian perusahaan kelapa sawit mengalami kesulitan dalam meningkatkan kinerja finansialnya.

Baca Juga: Bangun pabrik baru, Dharma Satya Nusantara (DSNG) kejar produksi 570 ton per jam

“Meskipun demikian, kami masih bisa membukukan laba operasi dan juga perolehan laba komprehensif yang positif sebagai hasil dari upaya perseroan dalam pengelolaan perkebunan yang berkelanjutan melalui efisiensi biaya serta peningkatan produktivitas ,” kata Andrianto Oetomo dalam keterangan pers, Kamis (1/8).

Pada semester I tahun ini, Perseroan mampu meningkatkan perolehan EBITDA sebesar Rp 576 miliar, naik 13% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan margin EBITDA sebesar 22%.

Sedangkan laba bruto semester I 2019 tercatat sebesar Rp 656 miliar dengan margin laba bruto sebesar 25%, lebih rendah dibandingkan semester I tahun lalu sebesar 27%.

Baca Juga: Emiten Sawit Tetap Memacu Produksi CPO

Penurunan margin laba bruto tersebut disebabkan karena program revitalisasi yang dilakukan Perseroan untuk dua kebun yang baru diakuisisi pada Desember 2018 yang lalu masih berlangsung dan belum memberikan hasil yang optimum sehingga ikut mempengaruhi margin laba bruto pada tahun berjalan.

Program revitalisasi ini diharapkan akan rampung dan mulai memberikan hasil optimum pada tahun depan.

“Meskipun demikian, selama semester I 2019 ini, kedua kebun baru tersebut telah menyumbang 13% dari penjualan Perseroaan dari segmen usaha kelapa sawit. Apabila kinerja dari kedua kebun baru ini dikecualikan, maka margin laba bruto Perseroan akan mencapai 27% atau sama dengan margin laba bruto pada semester I tahun lalu,” kata Andrianto.

Baca Juga: Emiten sawit optimis produksi CPO tahun ini naik




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×