kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.986.000   17.000   0,86%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

East Ventures Sebut Daya Saing Digital Akan Semakin Merata


Senin, 07 Maret 2022 / 17:49 WIB
East Ventures Sebut Daya Saing Digital Akan Semakin Merata
ILUSTRASI. East Ventures


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. East Ventures, merilis data yang menunjukkan bahwa daya saing digital di daerah-daerah di Indonesia terus menunjukkan tren positif.

Berdasarkan data EV-DCI 2022, daya saing digital di 34 provinsi dan 25 kota/kabupaten di Indonesia  terus menunjukkan tren positif. Ini terlihat dengan skor EV-DCI 2022 sebesar 35,2 yang mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebesar 32,1 (2021) dan dua tahun sebelumnya, yaitu 27,9 (2020).

Panel ahli Katadata Insight Center, Mulya Amri mengatakan bahwa peningkatan daya saing digital turut dialami di banyak provinsi di luar Pulau Jawa.

Baca Juga: Startup Akuakultur Indonesia dari Aruna, eFishery, Delos Banjir Pendanaan Investor

“Meskipun peringkat 10 besar dengan skor EV-DCI tertinggi masih dikuasai oleh provinsi di Jawa dan Bali, provinsi-provinsi lain terus menunjukkan peningkatan daya saing yang cukup baik,” ujar Mulya Amri saat konferensi pers, Senin (7/3).

Penurunan kesenjangan daya saing digital ini juga terlihat dari nilai spread yang semakin kecil. Nilai spread atau selisih antara skor provinsi tertinggi (DKI Jakarta 73,2) dan terendah (Papua 24,9) untuk EV-DCI 2022 yaitu 48,3, sementara pada 2021 dan 2020 masing-masing 55,6 dan 61,9.

“Semakin kecil nilai spread ini menunjukkan peningkatan daya saing digital dari provinsi-provinsi di urutan menengah dan bawah,” kata Mulya.

Laporan riset EV-DCI juga dilengkapi dengan hasil survei terhadap 71 pelaku usaha digital, analisa delapan sektor, serta perspektif dari 18 tokoh. Perspektif ini mencakup para pengambil kebijakan di pemerintah, antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Menteri Kesehatan, dan lainnya.

Selain itu perspektif juga mencakup para founder startup seperti CEO GoTo, CEO Xendit, Presiden Traveloka, dan lain sebagainya.

Dalam wawancara khusus tersebut, sejumlah perspektif menguatkan potensi Indonesia menuju era keemasan digital. Para tokoh tersebut menegaskan langkah serta strategi yang mereka lakukan terkait peningkatan ekonomi digital.

Sementara itu, Radju Munusamy, Partner dan NextLevel Leader PwC Indonesia menjelaskan bahwa, pertumbuhan ekonomi digital tidak terlepas dari peran berbagai stakeholder di berbagai sektor.

Baca Juga: Platform Logistik Inteluck Raih Pendanaan Seri B Senilai US$ 15 Juta



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×