Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan kontrak baru dengan enam perusahaan pemegang kontrak karya (KK) dan 19 pemegang konsesi perjanjian karya pengusahaan pertambangan batubara (PKP2B) bisa rampung pada pertengahan 2014. Sekarang ini, ke 25 perusahaan tersebut telah menandatangani nota kesepahaman atawa memorandum of understanding (MoU) isi KK dan PKP2B.
Jero Wacik, Menteri ESDM mengatakan, nota kesepahaman ini merupakan babak baru untuk melanjutkan proses ke penandatanganan kontrak baru sesuai amanat UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara. "Komitmen 25 perusahaan ini akan menjadi pelopor renegosiasi kontrak dengan seluruh perusahaan KK dan PKP2B," kata dia dalam sambutan penandatanganan MoU amandemen KK dan PKP2B di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (7/3).
Sejumlah perusahaan yang siap meneken MoU di antaranya, PT Tambang Mas Sangihe, PT Karimun Granite, PT Trubaindo Coal Mining, PT Riau Bara Harum, PT Mandiri Inti Perkasa, PT Jorong Barutama Greston, dan PT Woyla Aceh Minerals.
R Sukhyar, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM mengatakan, enam poin renegosiasi yang diinstruksikan UU Minerba segera akan dituangkan dalam draf KK. "Insya Allah kontrak baru bisa selesai sebelum berakhirnya masa kabinet ini, ya sekitar pertengahan tahun," ujar dia.
Adapun enam poin yang mesti disesuaikan dalam kontrak baru yaitu pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian bijih mineral di dalam negeri (smelter), penyesuaian luas lahan tambang, perubahan perpanjangan kontrak menjadi izin usaha pertambangan khusus (IUPK), kenaikan royalti untuk penerimaan negara, divestasi, serta penggunaan barang dan jasa pertambangan dalam negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News