kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gandeng NIOC, Pertamina Investasi ke Iran


Selasa, 09 Agustus 2016 / 06:00 WIB
Gandeng NIOC, Pertamina Investasi ke Iran


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pertamina terus berupaya mewujudkan mimpi jadi pemain global. Pasca akuisisi 24,53% saham milik perusahaan minyak dan gas asal Prancis, Maurel & Prom, senilai € 200 juta pekan lalu, Pertamina kini menjajaki ekspansi bisnis ke Iran.

Pertamina mengaku berminat menggarap dua lapangan minyak raksasa di Iran, yaitu Ab-Teymour dan Mansouri (Bangestan - Asmari). Hanya, belum jelas besaran dana yang akan dikeluarkan untuk mendapatkan dua lapangan itu, berikut nilai investasinya.

Yang jelas, Direktur Pertamina Dwi Soetjipto, dalam pernyataan tertulis Senin (8/8) menyebut dua lapangan ini memiliki cadangan sekitar 5 miliar barel. Agar bisa merealisasikan rencana ini, Pertamina telah membuat kesepakatan dengan National Iranian Oil Company (NIOC).

Kerjasama ini diteken Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto dan Ali Kardor, Managing Director NIOC. Dalam kesepakatan yang berlangsung Tehran Iran, Senin (8/8).

Denie Tampubolon, Senior VP Upstream Business Development Pertamina kepada KONTAN menjelaskan, Pertamina menargetkan awal tahun depan sudah bisa mengajukan kontrak kepada NIOC.

Sedang kata Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro kedua lapangan itu sejatinya lapangan yang sudah berproduksi. Misalnya lapangan Ab-Teymour menghasilkan minyak masing-masing sebesar 60.000 barel oil per day (BOPD).

"Kami targetkan sama seperti lapangan overseas lainnya sekitar 30.000 BOPD per tahun," kata Wianda.

Menurut Dwi selain mengelola lapangan migas, banyak peluang mengembangkan kerjasama seperti pengadaan minyak mentah dan kondensat, pengelolaan kilang LNG, dan petrokimia. "Juga pengeboran dan oil services," imbuh Dwi dalam rilisnya.

Seperti kerjasama hilir, Pertamina juga telah menyepakati pasokan liquefied petroleum gas (LPG) dari Iran. Rencananya pengapalan perdana LPG ke Indonesia mulai September 2016. Upaya Pertamina mencari sumber minyak di luar negeri bertujuan agar bisa mencukupi kebutuhan energi nasional.

Seperti kita ketahui, dari akuisisi perusahaan asal Prancis Maurel & Prom memiliki produksi berkisar 24.000 barel oil per day (bopd) dengan target produksi tahun ini mencapai 30.000 bopd dari tiga blok produksi yang rata-rata berada di Afrika seperti blok Gabon, Nigeria, serta blok Tanzania.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×