Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meresmikan groundbreaking industri smelter nikel PT Mitra Murni Perkasa di Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Senin (11/9). Hal ini merupakan bentuk upaya pemerintah yang secara aktif mendorong hilirisasi industri dalam rangka peningkatan nilai tambah bahan baku mineral di dalam negeri.
Sebagai gambaran, peningkatan nilai tambah dari pengolahan bijih nikel menjadi nickel matte adalah 14 kali, bila menjadi nikel murni bahan baku baterai bisa mencapai 19 kali, dan bila menjadi prekursor akan mencapai 340 kali.
Saat ini, pemerintah secara aktif mendorong hilirisasi industri dalam rangka peningkatan nilai tambah bahan baku mineral di dalam negeri. “Sejak kepemimpinan Bapak Presiden Joko Widodo, terus menerus (berupaya) agar semua nilai tambah tetap berada di Indonesia,” ujar dia dalam siaran pers di situs Kemenperin, Senin (11/9).
Pembangunan industri smelter dalam rangka program hilirisasi diharapkan dapat memberikan penyediaan bahan baku yang beragam serta dalam jumlah yang cukup sehingga dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan sektor industri lainnya.
Seiring dengan hal tersebut, pemerintah juga telah menerapkan berbagai kebijakan dan inisiatif untuk menarik investasi domestik dan luar negeri dalam mendorong pendirian industri baru dan perluasan industri yang ada.
Baca Juga: Tahun 2026, Proyek Baterai Kendaraan Listrik IBC Ditargetkan Tuntas
Menperin menyampaikan, sebagai sektor strategis dalam perekonomian dan salah satu motor penggerak bagi subsektor industri manufaktur lainnya, industri logam terus tumbuh double digit dalam beberapa tahun terakhir.
Pada 2022, PDB sektor industri logam dasar sebesar Rp 124,29 triliun rupiah atau tumbuh 14,80% dibandingkan tahun 2021.
Saat ini terdapat 38 smelter nikel stand alone yang telah beroperasi di bawah binaan Kemenperin dengan nilai investasi mencapai US$ 15,8 miliar.
Dari total 38 smelter tersebut, 35 smelter di antaranya adalah smelter pyrometallurgy, sedangkan sisanya merupakan smelter hydrometallurgy dengan produk akhir MHP atau Mixed Hydroxide Precipitate yang dapat diolah lebih lanjut menjadi bahan baku baterai kendaraan listrik.
Kemenperin telah menyusun peta jalan pengembangan industri kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB), yang di dalamnya menyebutkan target kuantitatif produksi KBLBB roda empat atau lebih sebesar 1 juta unit pada tahun 2035, serta KBLBB roda dua atau tiga mencapai 12 juta unit pada tahun 2035.
“Sesuai target tersebut, proyeksi kebutuhan nikel sebagai bahan baku baterai khususnya jenis baterai NMC 811 (Nickel, Manganese, Cobalt) dalam mendukung program pengembangan electric vehicles (EV) akan terus meningkat,” jelas Agus.
Sebagai upaya memenuhi kebutuhan bahan baku serta memprioritaskan hilirisasi industri di dalam negeri, Kemenperin mengapresiasi investasi industri smelter nikel di Indonesia, salah satunya Mitra Murni Perkasa yang merupakan perusahaan dengan 100% Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
Baca Juga: Operasi Blok Mandiodo Terhenti, Perusahaan Smelter Impor Nikel dari Filipina
Rencana kapasitas produksi smelter nikel tersebut sebesar 27.000 MT nickel matte per tahun dan akan digunakan untuk menjadi bahan baku baterai. Smelter nikel milik MMP dijadwalkan melakukan commissioning pada tahun 2025.
Agus menambahkan, MMP akan menjadi smelter nikel kedua di Indonesia yang memproduksi nickel matte. Hal ini membuktikan bahwa PMDN juga mampu berkontribusi membangun sebuah proyek industri smelter nikel yang begitu besar dengan nilai puluhan triliun tupiah untuk mendukung industri baterai listrik nasional.
Pemerintah memberikan apresiasi kepada seluruh investor dan jajaran direksi MMP atas komitmennya dalam membangun industri smelter nikel di Indonesia dalam rangka ikut menyukseskan program hilirisasi serta menjadi langkah penting menuju Indonesia Emas 2045. Kemenperin pun senantiasa mendukung dan memfasilitasi kebutuhan pelaku usaha industri di dalam negeri.
"Kami akan mengawal MMP agar seluruh kegiatan dapat berjalan sesuai rencana dan sesuai dengan tahap yang direncanakan,” pungkas Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News