kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.819.000   -7.000   -0,38%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Gunung Raja Paksi (GGRP) Beberkan Strategi Pengembangan Bisnis Baja Rendah Karbon


Sabtu, 07 Desember 2024 / 17:33 WIB
Gunung Raja Paksi (GGRP) Beberkan Strategi Pengembangan Bisnis Baja Rendah Karbon


Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen baja swasta, PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP), mengungkapkan strategi untuk menjadi produsen baja karbon rendah terkemuka di Asia.

Asal tahu saja, hingga September 2024, GGRP mampu mencatatkan kinerja keuangan yang solid di tengah volatilitas pasar. GGRP melaporkan peningkatan EBITDA dari operasi yang dilanjutkan secara signifikan menjadi US$ 50,1 juta atau mencatatkan pertumbuhan tahunan sebesar 54,6% year on year (YoY). 

Selain itu, laba sebelum pajak dari operasi yang dilanjutkan GGRP melesat 553,2% YoY menjadi US$ 29,6 juta per kuartal III-2024.

Baca Juga: Gunung Raja Paksi (GGRP) Fokus Jual Baja Rendah Karbon

Sementara itu, laba bersih dari operasi yang dilanjutkan mencapai US$31 juta atau meningkat sebesar 780,8% YoY dibandingkan periode yang sama ditahun sebelumnya. 

GGRP juga berhasil mengurangi liabilitas sebesar 58,4% hingga September 2024, sementara ekuitas tumbuh 5,6%.

Kekuatan finansial GGRP juga tercermin dari rasio utang yang solid dengan Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 0,13 kali dan Debt Service Coverage Ratio (DSCR) sebesar 5,74 kali yang menunjukkan kapasitas perusahaan yang kuat dalam memenuhi kewajiban finansial.

Manajemen GGRP menyebut, industri baja global diharuskan mengurangi emisi karbon lebih dari dua pertiga (67%) agar dunia dapat mencapai net zero pada tahun 2050.

Untuk mencapainya, proporsi baja yang diproduksi menggunakan teknologi Electric Arc Furnace (EAF) diproyeksikan akan meningkat secara dramatis dari 28% menjadi 64% pada tahun 2050. 

Baca Juga: Gunung Raja Paksi (GGRP) Respon Tantangan Baja Impor China

Status GGRP sebagai pelopor baja dengan emisi rendah karbon menempatkan perusahaan ini dalam posisi yang sangat kuat untuk memimpin ekonomi baja baru, sekaligus memberikan pengembalian finansial maksimal bagi para pemegang saham.

Pihak GGRP mengklaim siap untuk menjadi salah satu produsen baja yang paling maju secara teknologi, berkelanjutan, dan menguntungkan di Asia. 

Untuk itu, salah satu langkah yang ditempuh GGRP adalah peningkafan teknologi produksi. Dalam hal ini, GGRP akan memodifikasi teknologi EAF yang dimilikinya dengan mengintegrasikan sistem pengisian samping, sehingga diharapkan dapat mengurangi konsumsi energi sekitar 10% hingga 20%.

Selain itu, GGRP berencana untuk menerapkan teknologi slab casting tipis, serta mesin rolling baru, sehingga memungkinkan untuk memproduksi baja rendah karbon berkualitas premium yang bernilai tinggi untuk aplikasi hilir. 

Berikutnya, GGRP akan mengoptimalkan pemanfaatan scrap sebagai bahan baku.

Baca Juga: Gunung Raja Paksi (GGRP) Tingkatkan Utilisasi Kapasitas pada Sisa Tahun 2024

Dalam praktiknya, GGRP akan mengamankan scrap berkualitas tinggi melalui sistem penilaian yang berbasis Artificial Intelligence (AI), menerapkan perjanjian jangka panjang untuk pemasok scrap berkualitas, hingga investasi strategis dalam scrapyard. Keseluruhan hal ini dilakukan guna memastikan kualitas dan pasokan material scrapyang konsisten. 

GGRP juga memperluas pasar ekspor untuk produksi pelat dengan emisi rendah karbon. GGRP akan memprioritaskan produksi pelat baja rendah karbon di fasilitas Plate Steckel Mill (PSM) yang dimiliki dengan berfokus kepada pelat yang tersertifikasi ramah lingkungan guna memenuhi permintaan pasar ekspor yang terus berkembang, termasuk guna memenuhi permintaan jangka panjang. 

Tak ketinggalan, GGRP akan menggencarkan pelacakan emisi bagi tiap produk yang dihasilkan. Nantinya, fasilitas GGRP akan menjalani digitalisasi dan otomatisasi yang ditingkatkan guna memastikan adanya keterlacakan setiap produk dari awal hingga akhir (end-to-end). 

Sejalan dengan strategi Net Zero perusahaan, inisiatif GGRP dirancang untuk memenuhi permintaan yang berkembang akan produk baja premium dan spesial di industri-industri yang kritikal untuk transisi energi secara global, termasuk infrastruktur energi terbarukan, solusi transportasi berkelanjutan, dan bangunan yang dapat bertahan lama.

Baca Juga: Kerek Produksi Baja Rendah Karbon, Gunung Raja Paksi (GGRP) dapat Investasi dari IFC

"Transformasi kami lebih dari sekadar pembaruan teknologi, sehingga ini akan menempatkan GGRP sebagai pemimpin dalam transisi energi global," kata Vice President dan Direcfor of Finance GGRP Roymond Wong dalam siaran pers yang diterima Kontan, Jumat (6/12) malam. 

Menurut Roymond, pabrikan baja yang gagal beradaptasi dengan kenyataan ekonomi baja baru berpotensi akan sangat tertinggal. GGRP pun berkomitmen untuk memproduksi baja yang tidak hanya bernilai tinggi, melainkaan juga bertanggung jawab terhadap lingkungan, sehingga dapat memastikan daya saing di pasar yang berkembang pesat. 

"Visi kami adalah memproduksi baja yang tidak hanya mendukung transisi energi global, tetapi juga meminimalkan dampak lingkungan," tambah Roymond. 

Transformasi ini akan menempatkan GGRP untuk memenuhi permintaan pelanggan yang berkembang akan produk baja premium dengan karbon lebih rendah, sekaligus menempatkan GGRP untuk berkontribusi pada target emisi Net Zero Indonesia pada tahun 2060.

Baca Juga: Gunung Raja Paksi (GGRP) Dapat Pendanaan dari IFC Senilai US$ 60 Juta

Transformasi GGRP untuk menjadi pemimpin baja rendah karbon diproyeksikan akan memberikan nilai jangka panjang bagi pemegang saham dan memastikan daya saing GGRP di pasar global dengan diperkenalkannya pajak karbon dan mekanisme perdagangan karbon. 

"Inisiatif strategis ini akan memperkokoh kepemimpinan GGRP di industri baja global dan menciptakan nilai yang langgeng bagi semua pemangku kepentingan kami," ujar Presiden Direktur Gunung Raja Paksi Fedaus. 

Fedaus menegaskan, GGRP tidak hanya membentuk masa depan baja. Perusahaan ini ingin menjadi pelopor masa depan baja yang berkelanjutan, di mana inovasi dan tanggung jawab lingkungan mendorong pertumbuhan yang langgeng bagi generasi yang akan datang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×