Reporter: Noverius Laoli | Editor: Yudho Winarto
Dalam kerja sama antara Bulog dan ADDI telah disepakati, Bulog menjual daging kerbau ke ADDI dengan harga Rp 55.000 per kg dan ADDI menjual daging itu tidak boleh lebih dari Rp 80.000 per kg sebagaimana ketentuan pemerintah. Namun faktanya di lapangan, anggota ADDI justru menjual daging kerbau dengan harga di atas Rp 80.000 per kg dengan mengelabui konsumen yang kurang kritis.
Terkait tudingan itu, Ketua ADDI Ahmad Hadi mengatakan informasi soal harga daging kerbau beku yang dijual di pasar dengan harga mencapai Rp 100.000 per kg tidaklah benar. Dari hasil pemantauan yang dilakukan ADDI memperoleh data yang berbeda soal penjualan daging kerbau eks impor. Ia bilang rata-rata penjualan daging kerbau di pasaran di bawah harga maksimal.
Ia menjelaskan, ADDI membeli daging kerbau dari Bulog dengan 12 item yang berbebeda per kontainer. Maka harga jualnya pun menyesuaikan jenis daging yang dipilih. Ia mengambil contoh untuk konsumen pabrik bakso, mereka menggunakan jenis daging paha depan dengan harga jual Rp 50.000 per kg.
"Untuk konsumen rumah makan, bisa menggunakan jenis daging paha belakang dengan harga sekitar Rp 65.000 - Rp 75.000 per kg," imbuhnya.
Kalau pun ada yang menjual dengan harga Rp 90.000 per kg di pasaran, Ahmad mengatakan itu karena pembeli akhir meminta agar daging beku tersebut dicairkan sehingga sudah tidak beku lagi dan ketika disusutkan maka ada penyusutan dan itu dibebankan kepada pembeli sehingga harganya mencapai Rp 90.000 per kg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News