Reporter: Leni Wandira | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hero Global Investment Tbk (HGII), perusahaan holding di sektor energi bersih dan infrastruktur, menyusun strategi adaptif untuk menghadapi paruh kedua 2025.
Perseroan mengandalkan diversifikasi portofolio energi dan penguatan sistem monitoring lapangan guna menjaga keberlanjutan operasional.
Direktur Utama HGII Robin Sunyoto mengatakan, musim kemarau yang datang lebih awal di wilayah Sumatera sempat menekan debit air di sejumlah pembangkit listrik tenaga mini-hidro milik entitas anak.
Baca Juga: HGII Membidik Kapasitas Energi Hijau hingga 100 Megawatt
Namun, dampak tersebut dapat diantisipasi berkat perencanaan matang dan mitigasi risiko cuaca ekstrem yang telah disiapkan.
“Kondisi cuaca ekstrem merupakan risiko operasional yang telah kami antisipasi dalam strategi jangka panjang. Dengan diversifikasi portofolio dan sistem monitoring yang solid, kami tetap optimistis terhadap keberlanjutan operasional di semester II-2025,” ujar Robin dalam keterangan resmi, Kamis (31/7/2025).
Sepanjang semester I-2025, HGII mencatatkan pendapatan sebesar Rp35,6 miliar dan laba bersih Rp11,2 miliar.
Margin laba kotor tercatat tinggi di level 81%, sementara margin laba bersih terjaga stabil di 31,5%.
Kinerja tersebut turut ditopang oleh keberhasilan HGII dalam melaksanakan penawaran umum perdana saham (IPO) pada Januari 2025.
Baca Juga: Hero Global Investment (HGII) Targetkan Kapasitas Kontrak EBT 100 MW Hingga 2031
Dana hasil IPO dimanfaatkan untuk memperkuat struktur permodalan dan menambah kapasitas kas, yang kini mencapai Rp280 miliar, melonjak signifikan dibandingkan posisi akhir 2024.
Total aset HGII per Juni 2025 tercatat sebesar Rp960,3 miliar, tumbuh 34% dibanding akhir tahun lalu.
Sementara itu, rasio utang terhadap ekuitas (DER) berada di level konservatif 0,29x dan current ratio mencapai 8,6x, mencerminkan kondisi likuiditas yang sangat sehat.
Di tengah upaya mempertahankan fundamental keuangan, HGII juga terus melanjutkan ekspansi di sektor energi baru dan terbarukan.
Sejumlah proyek saat ini dalam tahap pra-konstruksi, dengan progres stabil mulai dari survei lokasi, penyusunan desain awal, pemenuhan perizinan, hingga penjajakan kerja sama dengan mitra kontraktor EPC.
Baca Juga: Bauran EBT Ditarget 42,6 GW Hingga 2035, HGII Kembangkan 4 Jenis Pembangkit EBT
“Semester pertama adalah momentum konsolidasi pasca IPO. Fokus kami adalah optimalisasi penggunaan dana hasil IPO untuk mendukung pengembangan proyek strategis di sektor energi bersih,” tutup Robin.
Selanjutnya: Penjualan Avia Avian (AVIA) Naik 7,3% Menjadi Rp 3,88 Triliun di Semester I-2025
Menarik Dibaca: 8 Drama Korea Terbaru Agustus 2025 Lengkap Dengan Jadwal Tayangnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News