kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.115.000   10.000   0,48%
  • USD/IDR 16.454   4,00   0,02%
  • IDX 8.025   67,48   0,85%
  • KOMPAS100 1.124   9,97   0,90%
  • LQ45 815   8,29   1,03%
  • ISSI 276   2,50   0,91%
  • IDX30 424   4,41   1,05%
  • IDXHIDIV20 490   3,80   0,78%
  • IDX80 123   1,15   0,94%
  • IDXV30 134   1,41   1,07%
  • IDXQ30 137   0,82   0,60%

HTI untuk Biomassa, Mendukung Energi Terbarukan dan Hutan Lestari


Rabu, 17 September 2025 / 13:16 WIB
HTI untuk Biomassa, Mendukung Energi Terbarukan dan Hutan Lestari
ILUSTRASI. Aktivitas pemotongan kayu yang akan diolah menjadi pelet kayu dilahan milik PT Banyan Tumbuh Lestari, Powuhato, Gorontalo, Sabtu (2/11/2024). Pabrik pengolahan pelet kayu PT Biomasa Jaya Abadi (BJA) memiliki izin kapasitas produksi sebesar 900.000 ton per tahun. Kapasitas terpasang di 2025 ditargetkan sebesar 300.000 ton per tahun. Pelet kayu menjadi alternatif. Pelet kayu produksi BJA adalah bahan bakar biomassa yang bisa campur dengan batubara dalam pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Pelet kayu diklaim menjadi satu bahan bakar energi terbarukan lebih ramah lingkungan./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/2/11/2024.


Reporter: Fahriyadi | Editor: Fahriyadi .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.. Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menegaskan bahwa pengembangan Hutan Tanaman Industri (HTI) untuk kayu energi merupakan salah satu upaya strategis dalam penyediaan energi terbarukan, pemulihan ekosistem terdegradasi, serta penguatan kontribusi Indonesia dalam mitigasi perubahan iklim.

Kepala Subdit Sertifikasi dan Pemasaran Hasil Hutan Kementerian Kehutanan Tony Rianto menyampaikan, HTI untuk kayu energi yang dikelola sesuai prinsip keberlanjutan bukanlah penyebab deforestasi. Sebaliknya, model pengelolaan ini berperan penting dalam rehabilitasi lahan kritis, penyediaan energi terbarukan, serta pencapaian target Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030.

“Dengan pengelolaan yang berbasis Sustainable Forest Management (SFM), HTI untuk kayu energi dapat menjaga fungsi ekologis, sosial, dan ekonomi hutan. Selain itu, keberadaannya berkontribusi pada upaya mengurangi ketergantungan energi fosil serta meningkatkan ketahanan energi nasional,” ujar Tony dalam keterangan tertulisnya, Rabu (17/9).

Baca Juga: Penuhi SVLK, Produk Wood Pellet Indonesia Dijamin Legalits dan Kelestariannya

Pengembangan HTI untuk kayu energi juga diharapkan membawa manfaat nyata bagi masyarakat, antara lain melalui penciptaan lapangan kerja baru, peningkatan investasi daerah, diversifikasi sumber energi domestik, serta penguatan daya saing ekspor, khususnya produk wood pellet.

Pemerintah memahami adanya masukan dari berbagai pihak, termasuk lembaga swadaya masyarakat (LSM), mengenai potensi dampak industri biomassa. Untuk itu, sejumlah langkah strategis telah diterapkan guna memastikan pengembangan HTI untuk kayu energi sejalan dengan prinsip keberlanjutan.

Untuk memastikan pengelolaan berjalan sesuai aturan, pemerintah telah menyiapkan regulasi ketat, pemantauan berbasis teknologi, penerapan sertifikasi keberlanjutan (SVLK), serta penegakan hukum bagi pelanggar. Dengan langkah ini, pengembangan HTI untuk kayu energi diharapkan tidak hanya mendukung energi bersih, tetapi juga menjaga kelestarian hutan Indonesia.

Selanjutnya: Inggris–AS Teken Pakta Teknologi Rp694 Triliun, Microsoft dan Nvidia Pimpin Investasi

Menarik Dibaca: Promo Es Krim Alfamart 16-30 September 2025, Magnum Classic-Almond Beli 2 Gratis 1

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×