kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   5.000   0,26%
  • USD/IDR 16.270   34,00   0,21%
  • IDX 7.097   49,71   0,71%
  • KOMPAS100 1.026   -3,02   -0,29%
  • LQ45 777   -8,81   -1,12%
  • ISSI 234   3,28   1,42%
  • IDX30 401   -4,82   -1,19%
  • IDXHIDIV20 462   -8,51   -1,81%
  • IDX80 115   -0,50   -0,43%
  • IDXV30 117   -0,60   -0,51%
  • IDXQ30 129   -2,45   -1,87%

IEU-CEPA Berpotensi Dongkrak Ekspor Mebel ke Eropa hingga 25%


Senin, 14 Juli 2025 / 19:39 WIB
IEU-CEPA Berpotensi Dongkrak Ekspor Mebel ke Eropa hingga 25%
ILUSTRASI. IEU-CEPA dinilai akan menjadi katalis positif bagi peningkatan ekspor mebel dan produk turunannya ke pasar Uni Eropa ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/17/09/2024.


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Implementasi kesepakatan dagang Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) dinilai akan menjadi katalis positif bagi peningkatan ekspor mebel dan produk turunannya ke pasar Uni Eropa.

Ketua Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur menyatakan bahwa peluang ekspor produk mebel nasional ke Eropa bisa meningkat signifikan dalam waktu dekat.

Baca Juga: Celios: Kesepakatan IEU-CEPA Bisa Kurangi Ketergantungan Ekspor ke AS

"Proyeksi awal HIMKI, implementasi IEU–CEPA bisa mendorong peningkatan ekspor ke Uni Eropa sebesar 15% hingga 25% dalam tiga tahun pertama, tergantung kesiapan sektor industri kita dalam memanfaatkan momentum ini," ujar Abdul saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (14/7).

Menurutnya, rampungnya perundingan IEU-CEPA menjadi kabar baik bagi industri mebel dan kerajinan Indonesia.

Pasalnya, selama ini pelaku usaha domestik dihadapkan pada hambatan tarif cukup besar di kawasan Eropa.

"HIMKI menyambut baik perkembangan ini karena membuka peluang lebih besar untuk meningkatkan daya saing produk mebel kita di pasar Eropa yang sangat selektif dan bernilai tinggi," lanjutnya.

Abdul menambahkan bahwa melalui IEU–CEPA, penghapusan atau penurunan tarif akan memperkecil kesenjangan harga antara produk mebel Indonesia dengan kompetitor utama seperti Vietnam, Malaysia, dan China.

Baca Juga: IEU-CEPA Disepakati, Apindo: Angin Segar bagi Sektor Padat Karya

"Ini tentu akan mendorong peningkatan ekspor, terutama untuk produk-produk bernilai tambah dan yang memiliki diferensiasi desain," jelasnya.

Hingga saat ini, kontribusi ekspor mebel dan kerajinan Indonesia ke pasar Eropa masih berkisar antara 11% hingga 13% dari total ekspor sektor tersebut, menurut data HIMKI.

"Dengan IEU–CEPA dan kondisi geopolitik global yang berubah, termasuk risiko tarif tinggi dari AS, kami melihat Eropa sebagai pasar strategis baru yang dapat menjadi jangkar pertumbuhan ekspor jangka menengah dan panjang," tambahnya.

Adapun proses penyelesaian IEU–CEPA yang telah berlangsung selama sekitar satu dekade akhirnya mencatat tonggak penting pada Minggu (13/7), melalui pertukaran surat (exchange of letters) antara Pemerintah Indonesia dan Komisi Eropa.

Pertukaran surat dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Komisioner Perdagangan Uni Eropa Maroš Šefčovič, sebagai bentuk komitmen politik tingkat tinggi untuk mempercepat finalisasi perundingan.

Baca Juga: IEU CEPA Disepakati, Industri Sawit Masih Harus Berhadapan dengan EUDR di Akhir Tahun

Pertemuan tersebut diawali dengan sesi tête-à-tête dan dilanjutkan pertukaran surat yang menandai capaian penting dalam proses finalisasi IEU–CEPA.

Surat itu memuat apresiasi terhadap kemajuan perundingan serta komitmen kedua belah pihak untuk segera menyelesaikan isu-isu substansial yang masih tertunda.

Selanjutnya: Kemenkeu Butuh Anggaran Rp 245,26 Miliar untuk Biayai Proses Aksesi OECD 2024-2026

Menarik Dibaca: 7 Penyebab Kulit Wajah Kasar, Bukan Hanya Kulit Kering!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×