kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

India turunkan bea masuk minyak sawit, ekspor ke India diharapkan meningkat


Kamis, 02 Januari 2020 / 12:49 WIB
India turunkan bea masuk minyak sawit, ekspor ke India diharapkan meningkat
ILUSTRASI. Petani sawit mengangkut hasil kebun mereka untuk dibawa ke lokasi loading Terima Buah Sawit (TBS) di Desa Semoi III, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (28/8/2019). India kembali menurunkan bea masuk minyak kelapa sawi


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. India kembali menurunkan bea masuk minyak kelapa sawit dan produk olahannya terhadap negara-negara ASEAN. Seperti dikutip melalui Reuters, Pemerintah India mengatakan, penurunan tarif bea masuk ini dilakukan atas permintaan dari pemasok komoditas tersebut.

Bea masuk minyak kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) diturunkan menjadi 37,5% dari 40%, sementara impor produk olahan CPO turun menjadi 45% dari 50%.

Baca Juga: Mandatori B30 dimulai 1 Januari 2020, harga biosolar tak terpengaruh kenaikan CPO

Penurunan tarif ini berlaku ke hampir seluruh impor minyak sawit India, dimana India mengimpor terutama dari Indonesia dan Malaysia, sebagai bagian dari ASEAN.

Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Mukti Sardjono mengatakan, penurunan tarif ini memberikan sinyal positif terhadap ekspor minyak sawit Indonesia di tahun ini.

"Saya perkirakan ekspor kita ke India akan kembali membaik dan meningkat," ujar Mukti kepada Kontan, Rabu (1/1).

Baca Juga: Pelaku industri sawit optimis harga CPO memiliki tren positif di tahun 2020

Mukti mengaku pihaknya belum menghitung berapa besar peningkatan ekspor minyak sawit ke India dengan tarif baru ini. Namun, dia berharap ekspor minyak sawit dan turunannya ke India bisa kembali normal seperti di 2018 yang bisa mencapai lebih dari 6 juta ton.

Mukti membeberkan, sampai Oktober 2019, ekspor minyak sawit dan turunannya ke India dari Indonesia hanya sekitar 3,7 juta ton.

Ini menempatkan India sebagai peringkat ketiga sebagai tujuan ekspor minyak sawit terbesar Indonesia.

Baca Juga: BPH Migas prediksi kuota solar subsidi kembali jebol di tahun 2020

Sedangkan peringkat pertama ditempati oleh China dengan total ekspor 5,3 juta ton dan Uni Eropa dengan total ekspor 4,1 juta ton.

"(Penurunan ekspor ke India) Salah satunya karena ada perbedaan pengenaan tarif impor sawit. Malaysia mendapat tarif 5% lebih rendah daripada produk sawit Indonesia. Tetapi sekarang sudah sama," terang Mukti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×