kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ingin turunkan emisi, pengembangan EBT digenjot


Minggu, 06 Desember 2020 / 22:05 WIB
Ingin turunkan emisi, pengembangan EBT digenjot


Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi

Selain lewat pengembangan bioenergi, potensi EBT dari sektor panas bumi masuk dalam salah satu sektor EBT yang jadi fokus pemerintah. Direktur Panas Bumi Kementerian ESDM Ida Finahari Nurhayatin mengungkapkan kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) diharapkan mencapai 3.577 MegaWatt (MW) dari kapasitas saat ini sebesar 2.130 MW.

"Untuk investasi dari panas bumi pada tahun depan dan beberapa tahun mendatang diharapkan dapat mencapai US$ 1,3 miliar per tahun," jelas Ida kepada Kontan, Minggu (6/12).

Rencana mendorong pemanfaatan EBT melalui panas bumi turut dilakukan Pertamina melalui Subholding Power and New & Renewable Energy Pertamina yaitu PT Pertamina Power Indonesia (PPI).

Baca Juga: Harga batubara berpotensi terus naik hingga US$ 80 per ton

Corporate Secretary Pertamina Power Indonesia Dicky Septriadi menjelaskan pengelolaan panas bumi melalui Pertamina Geothermal Energy (PGE) tercatat memiliki kapasitas mencapai 672 MW.

"Untuk own operation melalui PGE tersebar di Kamojang (Jawa Barat) 235MW, Lahendong (Sulawesi Utara) 120MW, Ulubelu (Lampung) 220MW, Sibayak (Sumatera Utara) 12MW, Karaha (Jawa Barat) 30 MW dan Lumut Balai (Sumatera Selatan) 55MW," ungkap Dicky.

Selain itu, melalui joint operation contract tercatat total kapasitas 1.205 MW bersama Star Energy di Wayang Windu, Darajat dan Gunung Salak. Serta JOC dengan Sarulla Operation di Sarulla Sumatera Utara.

Dicky melanjutkan, demi menggencarkan pengembangan panas bumi, Pertamina kini tengah berfokus merampungkan komitmen dalam proses lelang EPC untuk Proyek Lumut Balai Unit 2 dengan target kapasitas terpasang 55 MW. "Proyek ini merupakan kerjasama antara pemerintah RI dengan Jepang melalui The Japan International Cooperation Agency (JICA)," kata Dicky.

Baca Juga: Permintaan meningkat drastis, harga batubara menguat tajam

Adapun, besaran investasi yang disiapkan Pertamina tercatat mencapai US$ 2,68 miliar hingga 2026 mendatang dengan target tambahan kapasitas sebesar 400 MW.

Dicky mengungkapkan, pengembangan panas bumi diharapkan dapat berkontribusi pada target pemerintah mengejar bauran EBT 23% di 2025 mendatang. "Dengan potensi geothermal yang sangat besar, Indonesia memiliki masa depan cerah untuk utilisasi panas bumi sebagai basis energi bersih," jelas Dicky.

Selanjutnya: Proyek PLTS terapung Cirata masuk fase water breaking pekan depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×