kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini cara Mayora tingkatkan penjualan di atas 10%


Rabu, 18 Maret 2015 / 21:07 WIB
Ini cara Mayora tingkatkan penjualan di atas 10%
ILUSTRASI. Uang kertas Peso Filipina terlihat dalam ilustrasi gambar ini 2 Juni 2017. REUTERS/Thomas White/Ilustrasi/File Foto


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Anak usaha Mayora Group, PT Torabika Eka Semesta tahun ini cukup optimis meraih peningkatan penjualan. Menurut Ricky Afrianto, Global Marketing Director PT Torabika Eka Semesta mengatakan, sejak 2013 Mayora secara group berhasil meraih penjualan berkisar Rp 12 triliun.

Pada tahun 2014, perseroan ini berhasil mencatatkan penjualan mencapai hingga Rp 14 triliun. Sementara tahun ini Mayora Group menargetkan pertumbuhan di atas 10% atau mencapai double digit dari penjualan pada tahun lalu.

"Minimum target pertumbuhan kami tahun ini dua kali lipat di atas pertumbuhan ekonomi. Jika Pak Jokowi memproyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini 6%, maka kami tumbuh 12%. Jika pak Jokowi proyeksi pertumbuhan 7% maka kami tumbuh 14%. Dari keseluruhan target tersebut, Torabika biasa berkontribusi sebesar 20% terhadap Mayora Group," ujar Ricky pada Rabu (18/3).

Kontribusi sebesar itu mayoritas didapat dari penjualan produk Torabika di dalam negeri yang memberikan kontribusi berkisar antara 60%-70% dari seluruh penjualan Torabika. Ada tiga produk yang menjadi andalan Torabika saat ini, yaitu Kopi Susu, Mocha, dan Cappucino.

Sementara untuk kontribusi ekspor mencapai sekitar 30%-40% dari total penjualan yang didapat oleh Torabika. Hingga saat ini sendiri, Torabika sudah berhasil memasarkan produk kopinya hingga mencapai lebih dari 90 negara di dunia seperti negara Asean, Asia, Afrika, dan Eropa. Apalagi mayoritas produk yang diekspor oleh Torabika merupakan hasil produksi dalam negeri yang telah melewati standar kopi yang berkualitas internasional.

"Kontribusi sebesar 30%-40% itu bukan sesuatu yang mudah untuk dicapai. Dengan kontribusi sebesar itu kami sudah cukup senang,"ujar Ricky.

Untuk bisa tetap mencapai target yang telah ditetapkan pada tahun ini, Ricky bilang pihaknya akan melakukan beberapa cara. Salah satunya adalah dengan meluncurkan produk baru bertajuk Torabika Creamy Latte. Menurutnya, produk ini meurpakan hasil riset yang cukup lama oleh Torabika agar bisa melahirkan produk yang sesuai dengab keinginan konsumen dan mampu terlihat indah bagi konusmen.

Noegroho Moeshartanto, Marketing Manager Kopi Torabika menambahkan produk terbaru Torabika tersebut merupakan produk kopi latte yang sangat creammy agar bisa memenuhi keinginan konsumen yang menginginkan kopi yang tidak terlalu encer dan mampu mengatur kadar gula yang digunakan dalam kopinya.

Peluncuran produk ini kemungkinan merupakan peluncuran satu-satunya produk baru Torabika. Pasalnya Noegroho bilang pihaknya tidak akan meluncurkan produk lainnya pada tahun ini. "Kami tidak ingin meluncurkan banyak produk tapi penjualannya hanya sedikit. Lebih baik kami meluncurkan sedikit produk namun memiliki potensial penjualan yang cukup bagus karena kami telah lebih dulu melakukan riset market,"ujar Noegroho.

Untuk target penjualan produk baru ini pun cukup besar. Noegroho menargetkan penjualan produk Torabika Creamy Latte bisa menyamai penjualan produk Torabika Capucinno yang mencapai kontribusi sebesar 30% terhadap keseluruhan penjualan produk Torabika.

Ke depannya dnegan peluncuran baru ini pun, Noegroho bilang pihaknya berharap bisa meningkatkan kontribusi penjualan kopi instan sebesar 30% terhadap seluruh target Torabika hingga akhir tahun nanti. Maklum, hingga saat ini, kontribusi penjualan kopi instan masih kurang dari 50% bagi penjualan produk Torabika.

Lebih lanjut, Noegroho bilang pihaknya menginginkan kontibusi yang lebih besar dari segmen kopi instan. Pasalnya, target pasar anak muda yang biasanya membeli produk kopi instan lebih besar dibandingkan dengan kontribusi produk kopi ampas yang selama ini biasa dikonsumsi oleh para orang tua.

"Dinamika pasrnya banyak di produk kopi instan yang biasa dibeli oleh anak mudah. Untuk itu, kami ingin lebih banyak investasi ke segmen anak muda tersebut. Karena dengan begitu, pejualan produknya akan lebih lama ketimbang dengan kopi ampas yang biasa diminati oleh orang tua,"ujarnya.

Untuk bisa meraih sleuruh target yang diterapkan tersebut, Noegroho menyebut pihaknya akan gencar melakukan promosi melalui media massa. Selain itu, pihaknya pun berani mensponsori salah satu film nasional yang bercerita mengenai kopi agar semakin bisa meraih pasar anak muda yang lebih luas.

Selain mengandalkan kontribusi dari pasar domesti. Torabika pun akan meningkatkan penjualan kopi instan dari pasar ekspor khususnya di pasar Filiphina dimana banyak penggemar kopi instan yang sleeranya hampir sama dengan lidah orang Indonesia.

Torabika Creamy Latte yang sudah diluncurkan di Filipina dengan nama Kopiko Blangka, namun tidak menggunakan kemasan gula yang terpisah. "Kami juga ke depannya kaan mengembangkan pemasaran ke negara-negara lain yang banyak menykai kopi dengan rasa manis seperti Libanon dan Rusia, dimana kami sudah mulai ekspansi di sana,"kata Ricky.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×