kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini kriteria lokasi yang akan ditetapkan sebagai pulau karantina untuk sapi impor


Rabu, 02 Januari 2019 / 13:06 WIB
Ini kriteria lokasi yang akan ditetapkan sebagai pulau karantina untuk sapi impor
ILUSTRASI. Sapi bakalan Belgian Blue


Reporter: Kiki Safitri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) mewacanakan pulau karantina bagi sapi-sapi indukan yang diimpor. Adapun kriteria pulau yang akan dijadikan tempat karantina ditinjau dari ketersediaan lahan.

"Kalau semakin luas semakin bagus, sehingga banyak lahan untuk pakannya," kata Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani Kemtan Agus Sunanto, kepada KONTAN.CO.ID, Rabu (2/1).

Namun ia menilai pulau terbaik untuk karantina adalah pulau yang kosong tak berpenghuni. Hanya saja saat ini sulit mencari pulau tak berpenghuni, sehingga persyaratan hanya pada lahan yang mampu menampung setidaknya 5.000 ekor sapi.

"Tahap awal ini 5.000 ekor sapi, selama lahannya luas dan bisa untuk menampung sapi, baik kandang dan pakannya," ungkap Agus.

5.000 ekor sapi impor akan dilakukan sebagai tahap awal dalam pengembangan pulau karantina sebagai bahan pembelajaran dan evaluasi. Ia menyebut ada beberapa pulau yang belum dimasukkan dalam kajian sebagai pulau karantina. Misalkan saja Bangka Belitung, Bengkulu, dan Kabupaten Lingga.

"Kami belum punya gambaran, sebelumnya ada kajian di Bangka Belitung, Bengkulu dan Kabupaten Lingga. Cuma saat ini belum ada kepastian karena aturannya belum ada," ujarya.

Dengan adanya pulau karantina maka impor sapi dari negara selain Australia dapat dilakukan. Misalkani saja India, Brasil dan Kanada. Agus meyakini dari segi harga lebih murah daripada Australia. "Tapi sayangnya transportaainya jauh. Kalau Australia kan relatif dekat hanya lima hingga tujuh hari sudah sampai," tegasnya.

Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Banun Harpini menegaskan bahwa dalam kajian ada beberapa lokasi yang di ajukan dalam kajian RPP (Rencana Peraturan Pemerintah). Namun sejauh ini masih belum mendapat persetujuan presiden. "Ada beberapa lokasi yang telah dilakukan kajian awal terkait pulau karantina salah satunya pulau dekat Bengkulu," ungkapnya

Anggota Dewan Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo) Achmad berharap agar pulau karantina nantinya benar-benar berdiri sendiri dan tidak terkontaminasi dengan peternakan rakyat. "Lahannya sangat luas. Saya berharap pulaunya berdiri sendiri dan tidak terkontaninasi dengan peternakan rakyat, sehingga bisa dipantau day to day," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×