Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program kepemimpinan teknologi menjadi salah satu dari lima prioritas Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam rangka pembinaan terhadap BUMN. Untuk mewujudkan itu dinilai perlu disokong dengan perencanaan strategi yang baik.
Head of Governance Risk Control & Technology Consulting RSM Indonesia Angela Simatupang mengatakan, kepemimpinan teknologi sebagai prioritas BUMN perlu didukung dengan perencanaan strategi IT yang baik. Pasalnya, perencanaan merupakan fondasi dari keberhasilan dan keberlajutan BUMN.
“Proses perencanaan ini sifatnya kritikal untuk bisa membantu arah teknologi yang akan mendukung tujuan bisnis kita dalam jangka panjang.” kata dia dalam webinar bertajuk IT Strategic Plan & Architecture, baru-baru ini.
Menurut Angela, perencanaan strategi IT yang baik tidak hanya tentang memilih teknologi yang tepat, tetapi juga mengintegrasikannya dengan visi dan strategi secara keseluruhan dari perusahaan.
Baca Juga: Cadangkan Capex Hingga Rp 2 Triliun, Siloam Hospitals (SILO) Akan Tambah Rumah Sakit
Ia mengatakan, investasi pengembangan IT sangat mahal. Oleh karena itu, strategic IT planning harus disusun terlebih dahulu dengan matang agar rencana investasi mendukung tujuan bisnis, meningkatkan responsivitas dan fleksibiltas untuk bisa cepat beradaptasi dengan perkembangan, memitigasi risiko, mendukung inovasi, dan membantu proses kepatuhan perusahaan kita,” jelasnya.
Sementara itu, Technology Consulting Partner RSM Indonesia Kemal Alfadin mengatakan, ada beberapa komponen teknologi dan data yang wajib dipenuhi oleh BUMN untuk meningkatkan Good Corporate Governance sesuai Permen BUMN Per-2/MBU/03/2023. Diantarnya rencana strategis IT dan Enterprise Architecture.
Meski dua komponen tersebut wajib dipenuhi oleh BUMN guna meningkatkan GCG, namun ia melihat kenyataannya penerapannya masih menghadapi berbagai tantangan mendasar.
Baca Juga: ERHA Group dan Plasticpay Luncurkan Vending Machine Kosmetik Berteknologi AI
Berdasarkan survei yang diadakan RSM Indonesia setidaknya terdapat lima tantangan utama dalam penerapan IT Strategic Planning dan Enterprise Architecture. Dari survei , 65% perusahaan menghadapi tantangan resistensi terhadap perubahan, 75% menghadapi keterbatasan anggaran, 55% menghadapi keterbatasan sumberdaya, 70% menghadapi keterbatasan integrasi sistem, dan 65% menghadapi tantangan ketepatan waktu delivery.
Untuk menghadapi berbagai tantangan ini, RSM Indonesia menilai dibutuhkan efektivitas solusi strategis seperti edukasi intensif, pengelolaan sumber daya manusia yang cerdas, dan kepatuhan terhadap keamanan siber sangat diperlukan untuk mengatasi hambatan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News