Reporter: Agung Jatmiko, Fahriyadi | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Sejak akhir Desember 2014 lalu, PT Hutama Karya Realtindo (HK Realtindo), anak usaha PT Hutama Karya (Persero) di bidang properti, memiliki Presiden Direktur baru, yakni Muhammad Fauzan.
Pria kelahiran Bengkalis, Riau, 6 April 1973 ini diangkat sebagai bos HK Realtindo untuk memperkuat bisnis perusahaan sekaligus mempersiapkan diri untuk bisa menawarkan saham ke publik atau Initial Public Offering (IPO) tahun ini.
HK Realtindo sendiri memang baru berusia lima tahun, namun keberadaan perusahaan ini cukup diperhitungkan dalam bisnis properti Tanah Air lewat beragam proyek seperti The H Tower di Jl. HR Rasuna Said, Jakarta; The H Residence di Jl. MT Haryono; apartemen Kubika Homy (BSD City); H Mansion di Pejaten, Jakarta Selatan; The Enviro Bekasi; Southern Balikpapan, dan Kencana Jimbaran di Bali.
Selain itu, sejak 2014 HK Realtindo juga mengembangkan apartemen strata-title di kawasan Kemayoran di atas lahan seluas 1,8 hektare yang diberi nama H Residence Kemayoran.
Kehadiran Fauzan sendiri diharapkan bisa membawa perusahaan ini terus berlari setiap tahun seiring makin ketatnya bisnis properti.
Fauzan bukanlah orang baru di Hutama Karya. Dia telah bekerja di perusahaan tersebut sejak 1999 silam. Pria yang bercita-cita menjadi insinyur ini sebenarnya pernah mengecap pengalaman bekerja di perusahaan tambang raksasa Amerika Serikat (AS) yang berbasis di Papua, yaitu
PT Freeport Indonesia pada tahun 1998.
Namun, kariernya di Freeport hanya setahun karena hanya mengikuti program Management Trainee alias pelatihan manajemen yang diadakan di kampusnya yakni Fakultas Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Jika banyak orang tergiur untuk berkarier di Freeport, tapi Fauzan justru memilih untuk tak mengejar karier lanjutan di perusahaan tersebut.
Saat ditemui KONTAN beberapa waktu lalu, Fauzan menceritakan bahwa pilihan untuk tidak berlabuh ke Freeport lantaran di Freeport, ilmu teknik sipil tidak banyak digunakan. "Freeport perusahaan tambang dan ilmu teknik sipilnya minoritas, sehingga jika bertahan di sana, saya akan jadi minoritas," ujarnya.
Atas alasan inilah, Fauzan meninggalkan bumi cenderawasih dan memilih untuk mencari pekerjaan di perusahaan konstruksi yang sesuai dengan latar belakang pendidikannya sebagai insinyur sipil.
Fauzan mengutarakan, minat menekuni ilmu teknik sipil bukan karena cita-citanya sejak kecil tapi termotivasi melihat keluarga besarnya yang banyak memiliki gelar insinyur sipil dan bekerja di beberapa perusahaan konstruksi dan di Kementerian Pekerjaan Umum.
Akhirnya, Fauzan memantapkan diri berkarier di bidang konstruksi bersama Hutama Karya. Kebetulan pada tahun 1999, dunia konstruksi mulai bergairah pasca terkena hantaman krisis ekonomi di tahun sebelumnya.
Tugas pertama Fauzan di Hutama Karya adalah sebagai Site Manager di Proyek CPI Caltex Dumai. Dari pekerjaan ini, karier Fauzan melejit dengan cepat dengan berhasil menempati berbagai posisi, sebut saja mulai dari Kepala Bagian Produksi, Manajer, Manajer Senior, sampai General Manager.
Untuk posisi General Manager, dia sempat dipercaya memegang Wilayah V Makassar, General Manager Divisi Pemasaran Kantor Pusat di Jakarta, dan General Manager Divisi Gedung Direktorat Operasi I di Hutama Karya.
Menyadari bahwa peningkatan karier butuh peningkatan ilmu pengetahuan, pada tahun 2005, Fuzan mengambil kuliah strata dua (S-2) di Universitas Negeri Riau dengan mengambil jurusan magister manajemen dan lulus pada tahun 2007.
Fauzan bilang, dunia konstruksi selamanya akan terus berhubungan dengan bidang keuangan. Makanya, ilmu manajemen sangat dibutuhkan seorang insinyur untuk merencanakan sebuah proyek.
Penguasaan aspek finansial ini juga menjadi bekal berharga bagi Fauzan untuk meningkatkan karier di perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) itu. Pada tahun 2014, Fauzan dipindah ke anak usaha Hutama Karya di bidang properti, hingga akhirnya menjadi orang nomor satu di perusahaan ini.
Rasa puas dan prihatin
Selama berkarier menjadi kontraktor, Fauzan mengaku belajar tentang banyak hal. Pertama, soal kepuasan. Dia mengaku mendapatkan rasa puas dan kesenangan yang luar biasa ketika berhasil membangun proyek di suatu wilayah.
Kepuasan ini disebutnya tak bisa dibeli dengan berapa pun harganya. Rasa puas ini adalah terkait dengan manfaat yang dirasakan banyak orang atas hasil pembangunan yang dilakukan selama berbulan-bulan.
Kedua, rasa keprihatinan di wilayah yang sedang dilakukan pembangunan. Dia bilang, sebagai seorang kontraktor, dia kerap diperintahkan untuk mengikuti proyek pembangunan infrastruktur di wilayah pedalaman dengan akses jalan yang buruk dan tak ada infrastruktur pendukung.
Padahal, di wilayah tersebut setidaknya dia harus bertahan hingga tiga bulan. Meski merasa kesulitan, tapi Fauzan banyak belajar dan merasakan kedukaan masyarakat pelosok yang belum menikmati infrastruktur yang baik.
Atas hal tersebut, Fauzan mengaku beruntung memilih jalan hidupnya di bidang konstruksi. Saat ini pun, tugasnya masih terkait infrastruktur meski hanya sebatas bidang properti.
Sebagai bos HK Realtindo, Fauzan berambisi agar HK yang masih berusia belia ini mampu menjadi pengembang handal dan terkemuka di Indonesia.
Berangkat dari situ, dia mengaku bahwa keinginan ini cukup ambisius, tapi hal ini didasari keyakinan bahwa perekonomian Indonesia akan tumbuh. Apalagi HK Realtindo adalah perusahaan BUMN yang didukung oleh negara.
Selain itu, Hutama Karya selaku induk perusahaan telah mendapat penugasan di Sumatra untuk mengerjakan proyek jalan tol Trans Sumatera. "Jadi kami mentransformasi sedikit portofolio dari HK Realtindo. Dari situ, induk perusahaan kami mendapat penugasan dan ada kesempatan di sana," ujarnya.
Fauzan mengaku, HK Realtindo mulai bergerak di Jabodetabek untuk high class, hunian komersial, dan perkantoran, an sembari memperluas pasar di wilayah Sumatra.
Selain memanfaatkan proyek jalan tol Trans Sumatera, Fauzan mengaku perusahaannya akan mengandalkan program satu juta rumah yang digagas pemerintah tahun 2014 lalu.
Untuk program ini, HK Realindo telah memiliki bank tanah atau land bank di sejumlah daerah, seperti Riau, Palembang, dan Lampung. Selain itu, sebagian juga tersebar di pinggiran Jakarta dan pulau Jawa.
Selain lahan, HK Realtindo juga disebut Fauzan telah menyiapkan pendanaan, Kebetulan perusahaan ini membuat program keuangan untuk pembiayaan dan di 2015 sebagai tahap awal, walaupun pada periode 2016-2017 masih akan melakukan penerbitan obligasi dan IPO.
Di tahun lalu, menurut Fauzan, HK Realtindo punya kekuatan untuk belanja sehingga saat pasar lesu, perusahaan punya kekuatan modal yang besar untuk membeli lahan. Ini sejalan dengan strategi perusahaan besar masuk fase akuisisi dan membeli, lalu akan dikembangkan tahun ini.
Selain menyusun setumpuk rencana, Fauzan mengaku HK Realtindo tidak berkembang dengan pesat hanya karena bergantung pada perusahaan induk dan negara. Dia bilang, budaya perusahaan ini juga mendukung kemajuan. Salah satunya lewat program Inovation, Developing Others, dan Excellent (IDE).
Program ini disebut Fauzan sebagai gebrakan perusahaan yakni membuka ruang hadirnya ide dan kreativitas seluas-luasnya bagi komponen perusahaan. Setelah itu, masing-masing individu pun berkewajiban untuk mengembangkan hal lain yang terkait dengan inovasi ide tersebut (developing others).
Tak tanggung-tanggung, Fauzan mengaku membuka ruang kelas dengan skala mingguan dengan topik beragam sebagai nilai tambah kepada karyawan. Misalnya, kelas yang dibuka belajar Bahasa Jawa, menghitung biaya proyek, pajak, akuntansi, keuangan, dan lain-lain.
Fauzan bilang, muara dari adanya program IDE ini adalah pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Program tersebut sudah dimulai dari 2015 awal dan direspon dengan baik. Hal itu tercermin dengan sejumlah ide yang masuk setiap digelar forum mingguan ini.
Fauzan bilang, metode ini adalah warna baru dan tidak ada dalam kultur perusahaan Hutama Karya. Dahulu komposisi karyawan HK Realtindo didominasi dari karyawan Hutama Karya. Tapi, belakangan mulai bergeser karena HK Realtindo mulai banyak merekrut karyawan dari luar. Saat ini, komposisinya telah seimbang. Menurutnya, kehadiran karyawan baru bisa memberi aura yang positif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News