kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -908,54   -100.00%
  • EMAS1.350.000 -0,95%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Integrasi Sistem TikTok-Tokopedia Hampir Selesai


Rabu, 28 Februari 2024 / 17:02 WIB
 Integrasi Sistem TikTok-Tokopedia Hampir Selesai
ILUSTRASI. Program kampanye Beli Lokal 12.12 bersama TikTok di aplikasi Tokopedia.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) membeberkan bahwa proses integrasi dan migrasi sistem Tiktok Shop dan Tokopedia telah mengalami kemajuan yang baik. Proses tersebut dipastikan sudah hampir rampung. 

Kementerian Perdagangan (Kemendag) memberikan waktu tiga hingga empati bulan kepada GOTO untuk mengintegrasikan sistem Tiktok Shop dan Tokopedia terhitung setelah Tiktok mengumumkan investasinya di platfom e-commerce tersebut pada 11 Desember 2023. 

Tokopedia dan Tiktok tengah menyelesaikan migrasi sistem elektronik pada dua aplikasinya dengan tenggat yang ditetapkan Kemendag. "Saat ini, proses belanja, pembayaran hingga check out transaksi telah terpisah dari back end TikTok dan terjadi di sistem back end Tokopedia. Harapan kami, proses ini akan selesai paling lambat dalam waktu 1,5 bulan mendatang," ungkap Direktur Hubungan Eksternal GoTo Nila Marita dalam paparan publik, Rabu (28/2).

Migrasi sistem ini adalah kewajiban yang mesti dipenuhi TikTok dan Tokopedia sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023 yang mengharuskan pemisahan antara media sosial dan e-commerce.  Saat ini, progres migrasi sistem sudah berjalan 75% dan sisanya sebesar 25% tengah dikerjakan. 

Baca Juga: Mulai Terima Pendapatan Jasa E-Commerce, GOTO Siap Menadah Cuan dari TikTok Shop

Selama masa uji coba, kata Nila, GOTO terus berkonsultasi dengan kementerian terkait dan sejalan dengan peraturan yang berlaku. "Kami berupaya memberikan pengalaman berbelanja yang lancar serta keamanan yang efektif bagi pengguna aplikasi TikTok, dengan Tokopedia yang mengelola sistem elektronik dan proses pembayaran di balik layar," jelasnya.

Sebelumnya, Kemendag juga terus memastikan migrasi sistem TikTok dan Tokopedia akan sesuai dengan ketentuan Permendag Nomor 31. "Sepanjang pantauan Kemendag, saat ini masih dalam proses memastikan migrasi sistem TikTok-Tokopedia sesuai ketentuan. Namun diperkirakan sudah tinggal seperempat jalan,” ujar Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Isy Karim, Jumat (23/2/2024).

Dalam kesempatan Public Expose tersebut, Direktur Utama GoTo Patrick Walujo mengatakan kemitraan Tokopedia dan TikTok diawali dengan kampanye Beli Lokal yang dirilis sejak 12 Desember 2023. Kampanye saat Harbolnas ini melibatkan ribuan merchant lokal.

Berdasarkan data agregat dari merchant Tokopedia dan TikTok yang terlibat kampanye itu mencatatkan pertumbuhan penjualan produk lokal hingga 125%, dibandingkan September 2023.

Baca Juga: Kepatuhan TikTok Terhadap Peraturan Perdagangan Indonesia Mendekati 100%

Dalam survei yang dilakukan pada merchant yang terlibat dalam kampanye itu, ditemukan bahwa 97% merchant merasakan dampak positif dari kolaborasi TikTok dan Tokopedia, sedangkan 90% melaporkan peningkatan penjualan melalui kampanye Beli Lokal.

"Sebagian besar merchant  juga mengaku menambah jumlah karyawan sejak kolaborasi tersebut dimulai. Melalui hasil tersebut, kami percaya bahwa kombinasi ini akan terus berkembang dan membawa manfaat besar bagi konsumen serta pelaku UMKM Indonesia," kata Patrick.

Promosi produk di TikTok akan dikelola oleh sistem TikTok, sedangkan laman tampilan produk, penyelesaian pesanan (checkout), dan laman pembayaran di TikTok dikelola oleh sistem elektronik (back end) Tokopedia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×