kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investasi EBT pada Tahun Ini Diprediksi Lebih Besar Dibanding 2023


Minggu, 07 Januari 2024 / 16:37 WIB
Investasi EBT pada Tahun Ini Diprediksi Lebih Besar Dibanding 2023
ILUSTRASI. Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) beroperasi di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Minggu (4/12/2022). ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/YU


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

Kemudian proyek de-dieselisasi mulai dilaksanakan 2024 untuk mengejar tidak ada lagi pembangkit diesel (PLTD) yang beroperasi di 2030. Saat ini, PLN memiliki kurang lebih 5.200 PLTD yang tersebar di sekitar 2.100 lokasi. Program ini akan dibagi ke dalam dua klaster barat dan timur. 

Beberapa proyek lain yang diharapkan dapat menunjang investasi EBT di tahun ini, ialah PLTS Terapung Karangkates, Jawa Timur berkapasitas 100 MW yang akan COD di tahun ini dan PLTS di IKN (50 MW) yang sudah ground breaking sehingga ditargetkan COD pada Juni 2024. 

“Jadi kalau saya melihat dari beberapa proyek di tahun lalu bisa segera dieksekusi. Dari PLTS saja akan mulai paling tidak di Kuartal I 2024 sudah mulai jalan,” kata dia. 

Meski dari sisi realisasi investasi EBT nasional akan lebih tinggi dibandingkan tahun lalu, Fabby menilai, realisasi ini masih jauh di bawah kebutuhan investasi yang seharusnya. 

Dalam catatan Kontan.co.id jika mau mencapai bauran EBT 23% di 2025, kapasitas pembangkit yang harus dibangun di Indonesia sebesar 3 GW-4 GW pertahun. Adapun nilai investasi yang dibutuhkan untuk pengembangan EBT di 2020-2024 berada di kisaran US$ 40 miliar hingga US$ 55 miliar atau US$ 10 miliar hingga US$ 13,7 miliar tiap tahun. 

“Sedangkan di tahun lalu saja target US$ 1,8 miliar tidak tercapai, tahun 2022 target US$ 2 miliar juga gak mencapai. Harusnya investasi EBT di Indonesia jauh lebih besar dari target pemerintah,” kata Fabby. 

Fabby menyatakan, gairah investasi di tahun ini akan lebih bagus jika PT PLN melelang proyek EBT di awal tahun. Kelak, di akhir tahun kesepakatan jual beli tenaga listrik (PPA) sudah dapat beres. Setelah itu proyek dapat segera masuk proses konstruksi di 2025. 

“Seharusnya sih kalau kita lihat di 2024 ini mungkin 3 GW proyek EBT bisa dilelang,” kata dia. 

Pihaknya juga berharap pemerintah dan PLN dapat segera meresmikan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) dan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) yang baru sehingga memberikan kepastian proyek pada pengembang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×