Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jababeka Tbk (KIJA) menilai bahwa Indonesia memiliki berbagai daya tarik yang membuatnya unggul dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya untuk relokasi pabrik dari China.
Sekretaris Perusahaan KIJA Mulyadi Suganda mengungkapkan bahwa ketersediaan lahan dan infrastruktur yang memadai menjadi faktor utama yang menjadikan Indonesia lebih kompetitif.
Baca Juga: Jababeka (KIJA) Catat Peningkatan Penjualan Lahan Industri 45% pada Kuartal III 2024
"Kawasan Industri yang dimiliki Jababeka sendiri, baik di Cikarang maupun Kendal, memiliki area industri luas yang didukung dengan fasilitas listrik, air, pengolahan limbah, dan konektivitas transportasi yang memadai. Ketersediaan lahan luas dengan harga yang relatif kompetitif menjadi salah satu keunggulan utama dibandingkan Vietnam atau Malaysia," jelas Mulyadi kepada Kontan.co.id, Kamis (14/11).
Selain itu, Indonesia memiliki populasi tenaga kerja besar dengan upah minimum yang lebih rendah dibandingkan Thailand dan Malaysia.
KIJA melihat program pemerintah yang mengedepankan pelatihan tenaga kerja selama satu dekade terakhir turut meningkatkan kompetensi tenaga kerja Indonesia.
Baca Juga: Intiland (DILD) Optimistis Penjualan Lahan Industri Terus Tumbuh hingga Akhir 2024
"Di Jababeka, Kawasan Industri Kendal juga memiliki program Link and Match yang mensinergikan dunia industri dengan dunia pendidikan sehingga dapat mengoptimalkan penyerapan tenaga kerja," imbuhnya.
KIJA juga memuji kebijakan pemerintah seperti Omnibus Law yang memudahkan regulasi, membentuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dengan insentif pajak, serta memberikan kemudahan perizinan berusaha bagi investor.
"Kami yakin kebijakan-kebijakan ini memberikan daya tarik tambahan bagi perusahaan yang ingin relokasi ke kawasan industrinya," ujar Mulyadi.
Posisi geografis yang strategis dan melimpahnya sumber daya alam (SDA) juga menjadi daya tarik Indonesia.
Menurut KIJA, Indonesia memiliki cadangan nikel, tembaga, timah, dan batu bara yang berlimpah, yang penting untuk industri energi dan manufaktur.
"Permintaan global akan sumber daya alam seperti energi terbarukan membuat nikel dan logam tanah jarang Indonesia menjadi lebih menarik," paparnya.
Baca Juga: Sektor Industri Berpotensi Menjaring Investasi Baru dari China
Sejumlah perusahaan global untuk baterai kendaraan listrik sudah membangun pabriknya di Kawasan Industri Kendal (KIK), termasuk PT Indonesia BTR New Energy Material dan PT LBM Energi Baru Indonesia.
KIK telah menarik banyak permintaan relokasi industri dari China dalam beberapa tahun terakhir berkat keunggulannya ini.
KIJA juga menyebut bahwa kawasan industri di Jababeka menawarkan fasilitas yang terintegrasi, termasuk area perumahan, komersial, dan layanan publik, yang jarang ditemui di Vietnam atau Thailand.
Selain itu, Indonesia memiliki pasar domestik yang besar dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa, memungkinkan perusahaan tidak hanya mengekspor tetapi juga memanfaatkan pasar domestik.
"Kami melihat kombinasi dari faktor-faktor ini sebagai keunggulan utama Indonesia yang bisa menarik relokasi pabrik dan menjadi daya saing kawasan industri di tengah ketatnya kompetisi antar negara ASEAN," tutupnya.
Selanjutnya: 12 Emiten Bakal Bagi Dividen Interim, Simak Rekomendasi Saham, Nilai dan Jadwalnya
Menarik Dibaca: 4 Langkah Membersihkan Makeup dengan Micellar Water, Mata atau Bibir Dulu?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News